Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sambut Pemudik, Kota Yogya Siapkan  Layanan Feeder

IDN Times/Anastasia Desire

Yogyakarta, IDN Times - Menjadi salah satu tujuan wisata yang selalu ramai saat musim libur, daerah wisata di Yogyakarta mulai berbenah. Mulai dari tempat parkir hingga layanan penjemputan wisatawan dari tempat parkir hingga kawasan wisata.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapta Raharjo, menyebut, keramaian disebabkan adanya kunjungan wisatawan di sejumlah objek-objek wisata yang mencapai puncaknya pada H+3 atau H+4 Lebaran.

"Seperti di Gunungkidul itu di jalur Pantai Selatan, Gua Pindul, sama Gunung Api Purba, sedangkan Sleman, itu di Kaliurang dan Breksi. Lalu Kulonprogo, mungkin di Kalibiru, Bantul di Dlingo, Hutan Pinus," kata Sigit, Rabu (22/5).

1. Siapkan kantong parkir

IDN Times/Debbie Sutrisno

Situasi serupa diprediksi juga terjadi di wilayah perkotaan Yogyakarta. Besar kemungkinan pada momen-momen pasca Lebaran, wisatawan akan menyerbu destinasi-destinasi favorit.

Mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat parkir parkir di tepian jalan, pemerintah setempat pun akhirnya menyediakan lokasi untuk kantong parkir. Seperti Taman Parkir Beskalan, Ngupasan untuk kendaraan pribadi, serta Taman Parkir Ngabean untuk bus-bus besar. Kedua titik ini cukup berdekatan dengan lokasi wisata bak Malioboro dan Kraton Yogyakarta.

Selain itu, lokasi lain yang dijadikan kantong parkir adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kerja sama, berlokasi di Dusun Salakan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. "Bisa dipakai untuk parkir sementara, bisa muat 240an bus," kata Sigit.

2. Tawarkan masyarakat lokal jadi feeder

IDN Times/Tunggul Kumoro

Di sisi lain, pemerintah setempat juga masih ingin memanjakan para wisatawan, yakni dengan menyediakan transportasi dari kantong parkir ke lokasi destinasi.

"Kami membuka kemungkinan bagi masyarakat atau komunitas untuk menjadi feeder, shuttle yang terdaftar alias tidak liar," kata Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Ketentuan liar tidaknya itu adalah, lembaganya terdaftar, kendaraannya memenuhi kualifikasi, dan tarif yang mengikuti aturan alias tidak semaunya sendiri. "Kami akan bicarakan ini juga, karena tidak mungkin lagi semua parkir di kawasan kota," imbuhnya.

3. Rekayasa lalu lintas

Ilustrasi rambu lalulintas.

Sigit menambahkan akan ada rekayasa lalu lintas pada titik-titik yang ramai pengunjung saat musim libur Lebaran. Tujuannya, guna mengantisipasi agar tak terjadi kepadatan dan penumpukan kendaraan.

Rekayasa lalu lintas hanya berlaku situasional, semisal di kawasan Malioboro. "Kalau padat ya kita tutup. Situasional. Siapa tahu malah sepi kan juga bisa," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Tunggul Damarjati
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us