Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menu MBG yang disantap siswa SMA N 1 Jetis Bantul.
Menu MBG yang disantap siswa SMA N 1 Jetis Bantul. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Bupati Bantul akan menggelar rapat evaluasi penyebab keracunan MBG

  • Kumpulkan kepala SPPG seluruh Bantul untuk mengetahui kendala yang dihadapi

  • Keracunan MBG pada siswa SMA N 1 Jetis tidak ada siswa yang rawat inap

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul akan memanggil seluruh penanggung jawab SPPG yang memberikan layanan Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan setelah adanya kasus dugaan keracunan yang menimpa ratusan siswa SMA N 1 Jetis Kabupaten Bantul usai menyantap menu MBG pada Jumat (31/10/2025).


1. MBG harus dievaluasi terus menerus‎

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya segera menggelar rapat membahas MBG dan juga melakukan evaluasi penyebab keracunan MBG kembali terjadi.

‎"Ya hari ini atau besok kita akan menggelar rapat membahas MBG. Akan kita pantau, kita evaluasi serta kita cari penyebab sesungguhnya kejadian keracunan MBG pada penerima manfaat," ujarnya, Selasa (4/11/2025).

2. Kumpulkan kepala SPPG seluruh Bantul

Ilustrasi ompreng MBG. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

‎Selanjutnya pada pekan depan, Pemkab Bantul akan mengumpulkan seluruh penanggung jawab SPPG di seluruh Bantul. Tujuannya untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh SPPG sehingga kejadian keracunan kembali terjadi.

‎"Kita tanya satu per satu kepala SPPG, apa kendalanya, apa kesulitan sehingga kejadian keracunan MBG terjadi kembali.
‎Adanya keracunan yang terjadi di Bantul bukanlah representasi semuanya namun hanya terjadi di beberapa tempat. Ini kecelakaan saja," ujarnya.

‎Meski demikian kata Halim, karena menyangkut kesehatan penerima manfaat sehingga harus dicari solusinya hingga penyebabnya. "Ya tunggu waktu kita kumpulkan para penanggung jawab SPPG, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa kita kumpulkan," katanya.

3. Keracunan MBG pada siswa SMA N 1 Jetis tidak ada yang rawat inap

Ilustrasi pemeriksaan pasien yang dilakukan dokter. (IDN Times/Sukma Shakti)

‎Terkait kejadian dugaan keracunan MBG yang menimpa ratusan siswa SMA N 1 Jetis Bantul, Halim mengatakan Dinkes Bantul sudah turun ke lapangan. Petugas Dinkes melakukan asesmen dan hasilnya tidak ada siswa yang dirawat  inap baik di puskesmas atau rumah sakit.

‎"Ya mungkin karena masih muda dan imunitasnya kuat. Namun kita harus antisipasi lebih jauh agar tidak terjadi kembali keracunan MBG pada anak-anak kita," ungkapnya.

Editorial Team