Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ramadan, Gunungkidul Diperkirakan Cuma Dikunjungi 500 Turis per Hari

Pantai Kukup Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul menyebut selama bulan Ramadan bakal terjadi penurunan jumlah wisatawan yang sangat signifikan di Bumi Handayani. Apalagi Ramadan ini bertepatan dengan bulan low season bagi objek wisata di Gunungkidul.

1. Selama Ramadan kunjungan wisatawan per hari diperkirakan hanya 500 orang‎

Objek wisata Pantai Kukup Gunungkidul. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Mohammad Arif Aldian, mengatakan pada hari Sabtu wisatawan bisa mencapai di atas 5 ribu orang. Namun saat Ramadan, paling banyak 500-an wisatawan.

"Ya saat Ramadan kunjungan wisatawan akan turun drastis," katanya, Kamis (16/3/2023).

2. Ramadan bersamaan dengan bulan low season

Sedekah laut Pantai Baron. (Dok.Kominfo Gunungkidul)

Meski mengalami penurunan yang cukup drastis, namun menurut Arif kunjungan wisatawan akan kembali ramai menjelang libur Lebaran. Para pemudik masih bisa memanfaatkan acara pulang kampung untuk berwisata dengan uang yang sebelumnya dipersiapkan untuk kegiatan di kampung halamannya.

"Biasanya jelang hari raya Idul Fitri wisatawan akan kembali ramai hingga nantinya libur hari raya Idul Fitri," ucapnya.

3. Kunjungan wisatawan ramai saat tradisi padusan‎

Air di Pantai Baron berwarna cokelat (IDN Times/Daruwaskita)

Arif mengatakan Februari dan Maret merupakan bulan low season bagi sektor pariwisata. Hal ini disebabkan tidak adanya libur sekolah dan kantor juga masuk seperti biasanya.

"Kalau ramai pun saat tradisi padusan saja dan itu hanya wisatawan lokal saja. Itu sudah tradisi tahunan," ungkapnya.

Pihaknya juga telah mengantisipasi terkait peningkatan jumlah kunjungan wisata saat tradisi padusan dengan melibatkan TNI, Polri, hingga SAR Satlinmas dan potensi SAR lainnya di Gunungkidul.

"Bagi kita, keamanan dan keselamatan wisatawan yang paling utama," pungkasnya.‎

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us