Prospek Semakin Besar, Ini Trik Bangun Bisnis Skincare

- Industri skincare dan kosmetik dalam negeri tumbuh positif, menarik minat individu membangun brand sendiri.
- Peluang besar di segmen pasar produk perawatan kulit, namun tantangan seperti overclaim tetap ada.
- Mash Moshem Indonesia membantu pengembangan bisnis skincare dari konsep produk hingga proses produksi.
Yogyakarta, IDN Times - Industri skincare dan kosmetik dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Peluang bisnis ini pun mulai dilirik oleh banyak individu yang ingin membangun brand mereka sendiri. Namun, di balik perkembangan yang pesat, industri ini tetap memiliki tantangan tersendiri.
Business Development PT Mash Moshem Indonesia, Bella Novita, menyebutkan bahwa omzet dari bisnis skincare bisa sangat besar. Terlebih, segmen pasar produk perawatan kulit saat ini semakin luas dan tidak terbatas.
“Kalau omzet gak terbatas gede-gede, sempet ada owner skincare kayak flexing gede banget. Apa lagi sekarang balita baru lahir, perempuan, skincare, peluang gede,” ujar Bella disela event Info Franchise & Business Concept (IFBC), di Jogja Expo Center, Jumat (30/5/2025).
1.Banyak orang tertarik bisnis skincare

Bella menceritakan berdasar pengalaman IFBC sebelumnya, banyak influencer juga yang tertarik untuk membuat brand kosmetik sendiri. “Mereka berpikir, kenapa gak buat produk sendiri. Ini lumayan rame juga tahun ini,” ungkap Bella.
Meski begitu, ada tantangan juga dalam bisnis ini. Bella menyebut salah satunya yaitu ada yang melakukan overclaim. “Kami aktif melakukan edukasi tentang bahaya overclaim, serta turut memantau aktivitas promosi brand klien di media sosial agar sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujarnya.
2.Beberapa hal perlu diperhatikan

Bella menyebut bahwa dalam membangun brand kosmetik, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Tidak hanya soal tampilan visual atau tren sesaat, tetapi harus berbasis formula yang aman dan sesuai regulasi.
“Kami ingin para pelaku usaha memahami bahwa membangun brand kosmetik harus dimulai dari integritas, mulai dari bahan baku yang teruji hingga klaim produk yang tidak berlebihan. Di sinilah kami hadir sebagai mitra strategis, bukan hanya produsen,” ujar Bella.
Bella mengatakan Mash Moshem Indonesia mencoba membantu pengembangan bisnis skincare ini dari awal. “Dari konsep produk, formulasinya, desain kita bantu sesuaikan request. Proses produksi kita bantu semua menguruskan,” ucap Bella.
3.Membangun brand skincare

Bella melanjutkan nantinya calon owner bisa langsung menerima jadi produknya jika membangun brand di Mash Moshem Indonesia. Owner bisa lebih fokus untuk branding dan menjual. “Semua kita uruskan beserta legalitasnya. Keuntungan juga bisa diatur sendiri,” kata Bella.
Kisaran investasi yang ditawarkan pun cukup kompetitif, mulai dari Rp10 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung spesifikasi produk yang dipilih. Dengan sistem OEM, pengusaha dapat memulai produksi dengan minimum 100 pcs, sementara model ODM menawarkan fleksibilitas penuh dalam hal formulasi dan desain, dengan minimal produksi 1.000 pcs.