Polisi Siapkan Panduan Rute Jalur Alternatif di Exit Tol Tamanmartani

- Kepolisian DIY siapkan rute alternatif untuk pemudik keluar tol Jogja-Solo.
- Pemudik bisa akses panduan rute melalui QR code di Tamanmartani, Sleman.
- Exit Tol Prambanan akan dialihkan arus kendaraan jika volume di Tamanmartani mencapai 70 persen.
Yogyakarta, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan rute alternatif mengantisipasi pemudik saat keluar tol Jogja-Solo ruas Prambanan-Tamanmartani terjebak jalur sempit, atau kepadatan arus mudik Lebaran 2025.
Rencananya tol Jogja-Solo ruas Prambanan-Tamanmartani berlaku fungsional satu arah mulai 24 Maret 2025.
1. Gunakan kode QR untuk akses panduan rute
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, jajarannya menyiapkan QR code atau kode QR yang bisa dipindai untuk mengakses panduan rute alternatif bagi pemudik saat keluar pintu tol di Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
Panduan ini akan mengarahkan pemudik menuju Sleman, Bantul, maupun ke Magelang, Jawa Tengah untuk menghindari jalur sempit atau padat kendaraan.
"Kami siapkan QR code-nya, masyarakat jangan mengikuti Google Maps. Kadang-kadang kalau ikut Google Maps diarahkan ke jalur-jalur yang sempit atau kecil," kata Ardi, Senin (17/3/2025).
Ardi mengimbau pemudik untuk mempertimbangkan jalur alternatif, mengingat kapasitas jalan di Exit Tamanmartani jauh lebih kecil dibanding jalan tol.
"Exit tol ini akan mengarah ke Jalan LPMP, Kalasan yang merupakan jalan kabupaten dengan kapasitas berbeda jauh dari jalan tol. Ini bisa menyebabkan kepadatan. Kami sarankan bagi yang tidak perlu keluar di Tamanmartani untuk memilih Exit Tol Prambanan," ujar Ardi.
Arus kendaraan bakal dialihkan ke Exit Tol Prambanan untuk mencegah kemacetan parah apabila volume kendaraan di Tamanmartani sudah mencapai 70 persen dari kapasitas maksimal.
2. Skema diversifikasi dan fungsional tol yang situasional

Mengantisipasi penumpukan kendaraan, polisi buat skema diversifikasi arus lalu lintas. Bagi pemudik yang keluar dari Tamanmartani akan diarahkan ke jalur yang telah disiapkan agar sebaran kendaraan lebih merata.
Ardi menerangkan tol fungsional yang mengarah ke Tamanmartani, rencananya dibuka saat siang hari dan situasional, atau tergantung kondisi lalu lintas. Alasannya, fasilitas jalan di tol fungsional ini belum seluruhnya terpasang, salah satunya adalah penerangan.
"Fungsional artinya hanya bisa dilewati, tetapi masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap. Tol ini juga hanya akan dibuka pada siang hari karena penerangannya terbatas," jelas dia.
Saat ini Polda DIY memasang kamera dengan fitur traffic counting untuk memantau volume kendaraan di Jalan LPMP.
3. Kebut pengerjaan konstruksi

Sebelumnya, Humas PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ), Rachmat Jesiman mengatakan, progres konstruksi ruas Prambanan-Tamanmartani mencapai 90 persen. Sisa 10 persen meliputi pengerjaan perapian di beberapa sisi, rambu serta sarana pengaman jalan.
"Kami terus kerja, kami usahakan tanggal 24 (Maret 2025) sudah selesai," kata Rachmat di Exit Tol Tamanmartani, Sleman, pada Jumat (14/3/2025) lalu.
Rachmat menambahkan, daya tampung maksimal jalur tol fungsional sepanjang 6,7 kilometer ini diestimasi mencapai seribu kendaraan per jam.
Sementara di sisi lain, sejumlah aspek keselamatan pada ruas Prambanan-Tamanmartani masih menjadi perhatian sebelum digunakan fungsional.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustika Ningrum menuturkan, kepolisian melakukan pemantauan bersama forum lalu lintas dengan menjajal ruas jalan. Hasilnya, masih ada beberapa catatan yang harus segera ditindaklanjuti demi keselamatan pengendara atau pemudik.
"Misalnya masih ada sambungan (jalan) yang belum halus, jadi terasa turun. Kemudian, pembatas kiri kanan juga ada yang masih belum terpasang guard rail (pagar pengaman jalan). Jadi besok akan dipasang sementara water barrier sebagai pembatas di kiri dan kanan jalan," pungkas Widya.