Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Polisi Prediksi 6 Juta Orang Datang ke Jogja saat Libur Lebaran

ilustrasi mudik (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Polisi memperkirakan 6 juta orang akan datang ke DIY saat Lebaran, lebih sedikit dari prediksi Tahun Baru sebelumnya.
  • Polda DIY siapkan operasi pengamanan Idulfitri dengan 22 pos dan 1.923 personel, berlangsung selama 17 hari.
  • Gubernur DIY menekankan pentingnya pengalihan jalur masuk ke Kota Yogyakarta untuk menghindari kepadatan selama liburan Idulfitri.

Yogyakarta, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi pergerakan di wilayahnya saat musim angkutan Lebaran nanti, tak akan seramai saat Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

1. Polisi perkirakan 6 juta orang datang ke DIY

foto wisata Tugu Jogja (pixabay.com/negamuntaha)

Wakapolda DIY, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan, prediksi jumlah orang yang akan datang ke DIY pada perayaan Idulfitri berjumlah enam juta jiwa.

"Angka ini lebih kecil dibandingkan prediksi Tahun Baru kemarin, yakni sembilan juta jiwa, karena masyarakat Jogja tentu juga ada yang keluar. Dan pengalaman kami mudik Lebaran memang tidak sepadat Tahun Baru," kata Adi usai Rapat Koordinasi Forkopimda Cipta Kondisi DIY di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta pada Senin (17/3/2025).

Polda siap melakukan operasi pengamanan Idulfitri dengan tajuk Operasi Ketupat Progo 2025, yang digelar 20 Maret 2025 di Mapolda DIY. Operasi ini mengimplementasikan hasil analisis Polda DIY untuk memprediksi mobilitas selama lebaran.

2. Prediksi jumlah kendaraan mencapai 1,5 juta

Kepadatan arus lalu lintas kendaraan di gerbang Tol Prambanan, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/12/2024). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Adi melanjutkan, pihaknya sudah menyusun berbagai pengaturan arus lalu lintas, mempertimbangkan prediksi jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah DIY selama perayaan dan liburan Idulfitri 1446 H sebanyak 1,5 juta.

Polda DIY memiliki tiga titik pemantauan untuk kendaraan masuk dan satu titik pemantauan untuk keluar. Operasi pengamanan Idulfitri tahun ini dengan mendirikan 22 pos, meliputi 17 pos pengamanan, tiga pos pelayanan, dan dua pos terpadu.

"Untuk lama pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025, tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya masa operasi sekitar 13-14 hari, untuk tahun ini akan berlangsung selama 17 hari, yakni mulai 23 Maret sampai 8 April 2025. Dan personel yang kami turunkan berjumlah 1.923 anggota," papar Adi.

3. Pesan Sri Sultan dan hasil monitoring Pemda DIY

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Dok. Istimewa)

Sekda DIY, Beny Suharsono menambahkan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berpesan untuk pelayanan dan pengamanan mudik, sebelum memasuki Kota Yogyakarta perlu dipasang rambu pengalihan jalur. Hal ini untuk meminimalkan pengendara yang tak memiliki keperluan ke Kota Yogyakarta agar mengambil arah melalui jalur Utara atau Selatan, untuk menghindari kawasan kota.

"Bentuknya nanti bisa rambu-rambu yang akan dipasang oleh Polda atau aparat yang lain. Ini untuk mengurangi kepadatan di Kota Yogyakarta," ungkap Beny.

Beny menuturkan, rakor digelar sebagai upaya memastikan pengaturan ketertiban dan keamanan secara umum untuk menyikapi libur panjang Hari Raya Idulfitri. Ketertiban termasuk memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok di DIY sepanjang libur lebaran. Pemda DIY bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan monitoring langsung ke kabupaten/kota se-DIY.

"Dari hasil pantauan, stok bahan pangan aman. Memang terjadi kenaikan harga yang fluktuasi, tetapi memang tidak ekstrim, utamanya cabai rawit merah. Selain itu, kami juga sudah memastikan ketersediaan LPG 3 kg cukup. Karena kami memang diarahkan Bapak Gubernur untuk memastikan ketersediaan komoditas harus tetap terjaga, mengantisipasi libur panjang ini," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editorial Team