Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Buru Tersangka Pengeroyok Staf Media Madura United

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Sleman, IDN Times - Staf Media Official Madura United dikeroyok dan dipukul orang tidak dikenal usai laga PSS Sleman melawan Madura United, di Stadion Maguwoharjo, Minggu (24/9/2023).

Korban diketahui bernama Ferdiansyah Alifurrahman membuat laporan ke Polresta Sleman setelah kejadian tersebut. "Sudah membuat laporan polisi di Polresta Sleman dari Media Official Madura United, tadi malam," ujar Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi, Senin (25/9/2023).

1. Pemukulan dilakukan saat Madura United jumpa pers

Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)

Diketahui pemukulan terjadi saat tim Madura United sedang melakukan jumpa pers usai melawan PSS Sleman yang berakhir dengan skor 1 - 1. Saat itu muncul sejumlah orang mengganggu jalannya konferensi pers. Adanya gangguan tersbeut membuat media officer (MO) Madura United meminta untuk menghentikan jumpa pers.

"Pada saat yang bersamaan lewat sekelompok suporter yang mengetahui tim Madura United. Padahal itu bukan suporter, namun media officer. Mungkin media officernya menggunakan atribut Madura United," ungkap Kombes Ardi.

2. Polisi periksa CCTV dan mengumpulkan keterangan saksi

ilustrasi CCTV (pexels.com/Free Stock)

Pihak kepolisian saat ini tengah memeriksa rekaman CCTV untuk memburu pelaku. Polisi juga mengumpulkan keterangan para saksi. Jumlah pelaku disebut lebih dari satu orang.

"Kita melakukan penyelidikan, kumpulkan barang bukti, keterangan saksi. Barang bukti berupa CCTV sudah kita dapatkan. Ini akan kita proses lanjut. Yang pasti lebih dari satu (pelaku). Kalau tergambar di CCTV mungkin sekitar 2-3 orang. Nanti kita selidiki lebih lanjut," ujar Kapolresta Sleman, Kombes Ardi.

3. Korban menderita luka pada kening

Ilustrasi korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Akibat pemukulan, korban menderita luka-luka, terutama pada bagian kening. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan kelompok suporter untuk memburu pelaku.

"Kami juga berkoordinasi dengan koordinator suporter agar bisa membantu kami memberikan informasi terkiat penyelidikan yang kami lakukan. Selain juga mengumpulkan barang bukti yang ada di TKP dan keterangan saksi," ungkap Kombes Ardi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us