Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perempuan Kabupaten Sleman Miliki Peran Krusial Cegah Klitih

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/@p_kuzovkova)
Intinya sih...
  • Peran perempuan krusial dalam mencegah kenakalan remaja dan kejahatan jalanan, kata Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya.
  • Harda berkomitmen melibatkan ormas perempuan dan kepolisian dalam pembuatan kebijakan untuk menurunkan angka kenakalan remaja serta mengatasi kejahatan jalanan.
  • Ketua Pengurus Cabang Aisyiyah Gamping, Zuliani Rusida, berharap Sleman segera memiliki Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPAID) seperti Kota Yogyakarta dan Bantul.

Sleman, IDN Times - Peran perempuan krusial dalam membentuk karakter serta mencegah kenakalan remaja. Hal tersebut disampaikan Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya

Perempuan, kata Harda, juga bisa berkontribusi dalam mengantisipasi aksi kejahatan jalanan atau yang kerap disalahartikan dengan istilah klitih.
"Peran perempuan sangat krusial, terutama dalam menekan angka kenakalan remaja dan kejahatan jalanan," kata Harda, Jumat (18/10/2024).

 

1. Gandeng ormas perempuan susun kebijakan

Ilustrasi pilkada. IDN Times

Menurut Harda, ia berkomitmen untuk mendorong partisipasi kaum perempuan dalam kebijakan pembangunan Sleman. Ia berjanji akan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) perempuan dalam setiap proses perumusan kebijakan apabila memenangi Pilkada nanti.

"Peran kaum ibu dalam mendidik anak sangat penting. Oleh karena itu, masukan mereka harus menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan untuk menurunkan angka kenakalan remaja serta mengatasi kejahatan jalanan," tegas mantan sekda Sleman itu.

 

2. Ciptakan Sleman yang ramah anak-perempuan

Pasangan Bakal Calon Bupati Sleman, Harda Kiswaya, dan Bakal Calon Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mendaftarakan diri maju Pilkada Sleman, di Kantor KPU Sleman, Kamis (29/8/2024). (Dok. Istimewa)

Selain ormas perempuan, Harda bersama calon wakil bupati Sleman pendampingnya, Danang Maharsa, akan melibatkan kepolisian dalam penyusunan kebijakan.
Harda berjanji bakal mewujudkan Sleman menjadi daerah yang lebih ramah terhadap perempuan dan anak.

"Kami berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati jika kelak diberikan amanah," ucap Harda.

3. Sleman belum miliki komisi perlindungan perempuan dan anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Brett Sayles)

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Aisyiyah Gamping, Zuliani Rusida, berharap agar pemerintahan Sleman mendatang bisa menghadirkan perhatian lebih pada peran aktif perempuan dalam pembangunan.

"Saat ini, hanya Kota Yogyakarta dan Bantul yang telah memiliki Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPAID). Kami berharap Sleman segera menyusul," kata Zuliani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us