Pemkot Yogyakarta Bagikan Makanan Layak Mulai Mei, Ini Sasarannya

- Pemerintah Kota Yogyakarta akan membagikan makanan berlebih kepada warga miskin, lansia prasejahtera, mahasiswa kesulitan, dan musafir melalui program Food Bank "Lumbung Mataraman".
- Program ini bertujuan untuk menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi dengan pendekatan food rescue dan food charity.
- Seluruh makanan yang terkumpul akan melalui uji organoleptik sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat, dengan harapan program ini menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta.
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta bakal membagikan makanan berlebih yang masih layak konsumsi kepada warga miskin, lansia prasejahtera, mahasiswa kesulitan, hingga musafir.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi, menjelaskan pembagian ini dilakukan melalui program Food Bank "Lumbung Mataraman".
"Program ini akan melibatkan berbagai pihak sebagai pendonor, mulai dari hotel, restoran, rumah makan, katering, retail, masyarakat umum, hingga instansi pemerintah dan lembaga sosial," ujar Sukidi dikutip Antara, Senin (28/4/2025).
1. Program resmi diluncurkan bulan depan

Sukidi menjelaskan peluncuran resmi Food Bank "Lumbung Mataraman" dijadwalkan pada 16 Mei 2025. Ia menyebut program itu bertujuan untuk menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi agar tidak terbuang.
"Pendekatan yang digunakan dalam program tersebut terdiri atas dua skema, yaitu food rescue untuk penyelamatan makanan berlebih yang siap konsumsi dan food charity untuk donasi bahan pangan " ungkapnya.
2. Seluruh makanan akan lalui proses uji

Menurut Sukidi, untuk menjamin kualitas, Pemkot memastikan seluruh makanan yang terkumpul dari pendonor akan melalui uji organoleptik, yaitu pemeriksaan tekstur, bau, dan rasa sebelum disalurkan kepada penerima manfaat.
"Hanya makanan yang lolos pemeriksaan yang akan didistribusikan," jelas dia.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan pengelolaan yang terstruktur, dia berharap program Lumbung Mataraman tumbuh progresif dan menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta.
Sebagai langkah awal, program itu akan diterapkan di lingkungan internal Pemkot Yogyakarta melalui gerakan "Rabu Korpri".
Setiap hari Rabu, organisasi perangkat daerah (OPD) diimbau untuk mengumpulkan kelebihan konsumsi dari kegiatan dinas, seperti snack atau makanan kecil yang masih layak konsumsi, untuk dikonsolidasikan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Yogyakarta, mulai pukul 12.00 hingga 13.00 WIB.
3. Anggota Korpri diminta aktif mendukung

Sementara itu, Ketua Dewan Korpri Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mendorong seluruh anggota KORPRI untuk aktif berpartisipasi sebagai pendonor pangan, karena seringkali ada makanan berlebih yang bisa dimanfaatkan, salah satunya dari kegiatan rapat.
"Dalam kegiatan rapat misalnya, sering ada logistik atau snack yang tidak habis. Nah, kelebihan ini yang ingin kita konsolidasikan dan donasikan ke Lumbung Mataraman, untuk diteruskan kepada lansia miskin," ujarnya.
Pelaksanaan program itu nantinya akan bersinergi dengan BAZNAS serta komunitas non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan pangan untuk mendistribusikan makanan kepada penerima manfaat yang disebut sebagai "food heroes".
"Jenis dan jumlah konsumsi yang didonasikan tidak ditentukan, asalkan masih layak konsumsi dan tidak mudah basi. Jadi makanan yang dikumpulkan berupa snack," kata dia.