Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembangunan Jalan Tol, Kampus UPN Terdampak Terbesar di Condongcatur

Sosialisasi tol Yogyakarta-Solo di Desa Condongcatur. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta diperkirakan akan menjadi lokasi paling besar di Desa Condongcatur yang terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.

Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo, Totok Wijayanto menjelaskan, selain kampus UPN, dampak jalan tol di Desa Condongcatur didominasi oleh ruko milik warga.

1. Meski tidak semua, halaman UPN ikut terdampak

Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo, Totok Wijayanto. IDN Times/Siti Umaiyah

Totok menjelaskan dalam pembagunan jalan tol Yogyakarta-Solo, pihaknya membutuhkan 2.906 bidang tanah yang membentang dari Desa Tamanmartani, Kalasan sampai dengan Desa Tirtoadi, Mlati. Untuk di Desa Condongcatur sendiri, pihaknya membutuhkan 250 bidang tanah.

"Kalau di Condongcatur 250 bidang. Ada beberapa yang terdampak, paling besar kampus UPN tapi kenanya tidak semua, paling halaman UPN. Yang paling banyak ruko," ungkapnya seusai sosialisasi tol di Desa Condongcatur pada Selasa malam (4/2) malam.

2. Ganti untung wilayah perkotaan jauh lebih besar ketimbang pedesaan

Sosialisasi tol Yogyakarta-Solo di Desa Condongcatur. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Totok, Desa Condongcatur sudah masuk dalam daerah perkotaan, di mana nanti untuk ganti untungnya akan jauh lebih besar ketimbang daerah di Sleman yang masuk dalam pedesaan. Akan tetapi, untuk besaran ganti untung masih akan dikoordinasikan.

"Beda jauh ganti rugi bagusan yang di kota. Industri dagang, pertokoan, di perkotaan kan itu. Di pedesaan kan banyaknya perumahan, lahan. Untuk Pasar Condongcatur sebagian kena untuk pelebaran saja," jelasnya

3. Desain sedang dimatangkan

Sosialisasi tol Yogyakarta-Solo di Desa Condongcatur. IDN Times/Siti Umaiyah

Totok menjelaskan, untuk desain jalan tol Yogyakarta-Solo saat ini masih dimatangkan oleh Kementerian PUPR. Setelah dimatangkan, desain tersebut akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Gubernur DIY. Baru setelahnya bisa disosialisasikan.

"Misalnya untuk Jalan Kentungan itu atgrade (turun), tapi  ada yang elevated (melayang). Itu nanti disesuaikan dengan desain Monjali, semua desain dari PUPR harus dikonsultasikan dulu dengan Gubernur. Nanti yang mana itu yang di acc baru bisa kita sampaikan," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us