Merapi Luncurkan Satu Kali Awan Panas pada Jumat Pagi

Kemarin, Merapi tercatat keluarkan 6 kali awan panas

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas pada Jumat (9/7/2021) pagi pukul 04.55 WIB. Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, guguran awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 83 detik. 

"Jarak luncur 1.100 meter ke Barat Daya," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat. 

Baca Juga: Senin Pagi, Merapi Muntahkan Awan Panas ke Barat Daya

1. Hari sebelumnya, terjadi 6 kali awan panas guguran

Merapi Luncurkan Satu Kali Awan Panas pada Jumat PagiAwan panas guguran Gunung Merapi. (Dok. BPPTKG)

Hanik turut melaporkan kejadian awan panas pada hari sebelumnya, Kamis, 8 Juli 2021. Berdasarkan laporan resmi dari BPPTKG, setidaknya teramati enam kali awan panas guguran dalam periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB.

Tiga luncuran awan panas guguran mengarah ke Tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter. Sedangkan tiga lainnya mengarah ke Barat Daya dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.

2. Terjadi enam guguran lava pijar

Merapi Luncurkan Satu Kali Awan Panas pada Jumat PagiGuguran lava pijar Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Di samping terjadi awan panas guguran, teramati pula enam kali guguran lava pijar. "Teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah Barat Daya dan 1 kali ke arah Tenggara dengan jarak luncur 1.000 meter," papar Hanik.

Secara keseluruhan, terjadi 7 awan panas guguran, 38 gempa vulkanik dangkal, 306 guguran, 2 low frequency, 176 gempa hybrid/fase banyak, 2 gempa tektonik, dan 15 gempa embusan. 

Sementara untuk laju deformasi dalam tiga hari terakhir, rata-rata pemendekan yang terpantau di EDM Babadan adalah sebesar 6,9 sentimeter per hari. 

3.

Merapi Luncurkan Satu Kali Awan Panas pada Jumat PagiIlustrasi penambangan pasir di lereng Gunung Merapi pasca dua tahun erupsi 2010. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Sejak 5 November 2020 hingga hari ini, Merapi masih berstatus Level III atau Siaga. Hanik meminta masyarakat mewaspadai potensi bahaya berupa guguran awan panas dan lava di sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeg dan Putih.

Selain itu, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak jika terjadi erupsi eksplosif. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya, termasuk melakukan kegiatan penambangan pasir di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

Baca Juga: Minggu Dini Hari, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya