Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pamit Main ke Angkringan, Anggota Geng di Bantul Berencana Tawuran

Enam pelajar di Bantul diamankan saat akan tawuran.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Sebanyak enam pelajar yang tergabung dalam geng Brotherhood Community (BHC) ditangkap oleh jajaran Polsek Bantul bersama dengan warga. Penangkapan kelompok ini akan memulai tawuran dengan geng lainnya di lapangan sepak bola Guyengan, Kalurahan Palbapang pada Minggu (10/4/2022).

Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua celurit, dua pedang, empat sarung yang telah dimodifikasi untuk tawuran serta empat unit sepeda motor. 

1. 6 pelajar ditangkap di basecamp

Kapolres Bantul tunjukkan pedang yang akan digunakan untuk tawuran.(IDN Times/Daruwaskita)

Ihsan mengatakan petugas langsung bergerak cepat untuk menggagalkan rencana tawuran. Penangkapan dilakukan di rumah APS. "Mereka sudah janjian akan tawuran dengan geng lainnya di lapangan sepak bola Guyengan," tambahnya lagi.

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan enam pelajar yang diamankan di antaranya AYM (14), KAP (16), MD (14), AAT (14), APS (17) dan MKDN (17). Para pelaku ini ditangkap di sebuah rumah yang dijadikan tempat berkumpul atau basecamp di Padukuhan Bolon, Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul.

"Rumah basecamp merupakan rumah APS yang tinggal sendiri di rumahnya, karena orangtuanya sudah pisah," katanya, Senin (11/4/2022).

 

2. Seorang pelaku mengaku tawuran merupakan suatu hiburan‎

Ilustrasi tawuran. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara KAP(16), salah satu pelaku dari geng BHC mengatakan bergabung sejak awal Januari 2022. KAP mengaku tawuran sebagai suatu hiburan.

"Buat hiburan pak," katanya saat ditanya Kapolres Bantul.

Sementara ayah dari KAP yang enggan disebutkan namanya mengaku bersama anaknya sempat salat tarawih bersama. Namun usai tarawih, KAP pamit sebentar untuk ke angkringan dan wanti-wanti agar segera pulang karena besuk pagi harus masuk sekolah.

"Jam 23.00 WIB saya ditelepon anak saya yang digerebeg warga. Saya sudah berusaha memperingatkan dan menjaga namun anak saya ini sulit untuk dipantau terus menerus," tambahnya lagi.‎
‎‎

3. Imbau orangtua untuk menjaga anaknya

Senjata tajam dan sarung modifikasi yang akan digunakan untuk senjata tawuran.(IDN Times/Daruwaskita)

AKBP Ihsan meminta kepada orangtua untuk lebih memperhatikan anaknya saat keluar di malam hari, karena banyak kejadian tawuran.

"Orangtua saya mohon jangan izinkan anaknya keluar malam hari, apalagi sudah di luar jam. Jangan pula diberi izin untuk mengendarai sepeda motor karena masih di bawah umur. Kepada masyarakat kami juga mengimbau untuk berperan aktif mencegah terjadinya tawuran dan kejahatan jalanan di Bantul," pintanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Paulus Risang
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us