Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menteri LHK: Lahan Ranca Upas Sudah Ditanami Lagi

area camping Ranca Upas (instagram.com/ranca_upas)

Sleman, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut lahan bentang alam Ranca Upas telah ditanami kembali dengan bibit bakung rawa (Eriocaulon decangulare). Ranca Upas di Kabupaten Bandung sebelumnya sempat viral buntut perusakan bunga yang disebut warga sebagai edelweis saat kegiatan motor trail beberapa waktu lalu.

"Begitu kejadian, kita langsung kontrol ke Perhutani dan sudah diperbaiki sih tempatnya. Itu rumput bakung hutan (bakung rawa) sudah mulai ditanamin," kata Siti di UGM, Sleman, Rabu (15/3/2023).

1. Bukan KLHK yang usut unsur kelalaian

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Siti mengklaim, Perum Perhutani sebagai pengelola kawasan juga sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Sementara untuk unsur kelalaian maupun sanksi, menurutnya, bukan ranah kementeriannya.

"Enggak tahu kalau itu (kelalaian dan sanksi), itu kan bukan urusannya kita. Biar aja nanti, saya enggak tahu apakah lagi diperiksa dan lain-lain tapi yang pasti Perhutani sedang melakukan kontrolnya," imbuh dia.

2. Tak ada larangan

Kegiatan Rancaupas Camping Adventure Explore 2023 berakhir ricuh (tangkap layar)

Siti menekankan, untuk kegiatan masyarakat di kawasan hutan lindung sesuai regulasi memang tidak dilarang selama tak merusak keberlangsungan habitat flora dan fauna di sana.

"Fungsi alam itu ada beberapa. Fungsi pertama pengatur kehidupan, life support system, fungsi kedua pembawa, carrier, jadi di situ ada tambang ada lainnya, fungsi ketiga produksi, keempat fungsi informasi estetika dan healing. Jadi kalau acara-acara masyarakat dilarang terus gimana?" katanya.

3. Bukan edelweis

Bakung Rawa (Eriocaulon decangulare). (Flickr.com/FWC photo by Andy Wraithmell)

Perum Perhutani, pihak yang memberi izin kegiatan motor trail, dalam kicauannya di Twitter menyebut tanaman yang rusak bukanlah edelweis, melainkan bakung rawa.

Informasi itu terungkap melalui unggahan Perhutani mengenai rehabilitasi lokasi terdampak bersama dengan pengelola wisata wilayah Ranca Upas, yakni Econique dan beberapa pihak, termasuk pemerhati lingkungan dan stakeholder terkait.

"Diganti dengan bunga rawa lagi kak, namanya Bakung Rawa (Eriocaulon decangulare), tumbuhan tersebut tumbuh sporadis di Ranca Upas," ujar Perhutani lewat akun Twitter resminya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tunggul Damarjati
EditorTunggul Damarjati
Follow Us