Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kerja sama Kemendes PDT dan PP Aisyiyah. (Dok. Istimewa)
Kerja sama Kemendes PDT dan PP Aisyiyah. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menandatangani MoU untuk pengembangan desa di UNISA Yogyakarta.
  • Ada 3 ribu desa belum teraliri listrik, 20 ribu desa tanpa sinyal, dan sekitar 10 ribu desa tertinggal. Faktor penyebabnya termasuk sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
  • Aisyiyah akan mendukung pembangunan desa dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, penguatan SDM, dan keterlibatan perempuan.

Sleman, IDN Times - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan desa, di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/5/2025). Sinergi ini diharap juga mampu mengentaskan desa yang masih tertinggal.
 
Mendes PDT, Yandri Susanto, mengatakan saat ini masih ada 3 ribu lebih desa yang belum teraliri listrik, 20 ribu desa yang belum ada sinyal dan masih ada sekitar 10 ribu desa tertinggal. 
 
Yandri mengatakan ada beberapa faktor yang membuat desa masih tertinggal, di antaranya sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan dasar hidupnya mulai dari sekolah, kesehatan, transportasi dan yang lainnya. 
 
“Itu kalau kita sentuh, urus kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain-lain, saya kira mereka akan bisa bersaing dengan desa yang lain. Iya pasti (Kerja sama dengan PP Aisyiyah untuk memajukan desa). Walaupun desa sudah maju juga, perlu kita tingkatkan lagi,” ujar Yandri.
 
Yandri mengatakan jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045 kuncinya ada di desa, karena 73 persen penduduk ada di desa. Menurutnya jika pembangunan desa terbengkalai, untuk mencapai Indonesia Emas akan sulit.

Editorial Team

Tonton lebih seru di