Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Libur Lebaran, UGD Puskesmas Ranap di Bantul Siaga 24 Jam

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara.(IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Dinas Kesehatan Bantul memastikan puskesmas dengan fasilitas rawat inap buka UGD selama libur Lebaran
  • Rumah sakit KIA harus jadwalkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk siaga selama Lebaran
  • Puskesmas diminta memantau ibu hamil berisiko tinggi dan anak serta melaporkan potensi Kejadian Luar Biasa (KLB)

Bantul, IDN Times - Dinas Kesehatan Bantul memastikan seluruh puskesmas dengan fasilitas rawat inap tetap membuka layanan Unit Gawat Darurat (UGD) selama libur dan cuti Lebaran, mulai 29 Maret hingga 1 April 2025.

Selain itu, puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan puskesmas rawat inap diminta menyiagakan petugas serta sarana prasarana untuk menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

"Saat ini ada 16 puskesmas di Bantul memiliki fasilitas rawat inap dan hanya satu yang tidak memiliki fasilitas rawat inap yakni Puskesmas Bantul 1 dan 2 karena lokasi sudah dekat dengan berbagai layanan kesehatan seperti rumah sakit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara, Kamis (27/3/2025).

Ia juga menegaskan bahwa semua rumah sakit yang melayani kesehatan ibu dan anak (KIA), baik RS PONED maupun non-PONED, harus menjadwalkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk siaga selama Lebaran.

1. Kirim personel medis dan nonmedis di pos pengamanan bersama Lebaran

ilustrasi tenaga kesehatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Agus, Tim PPPK Dinas Kesehatan Bantul bersama fasilitas kesehatan lainnya akan mengirim personel medis dan nonmedis untuk mendukung Pos Pengamanan Terpadu di beberapa titik, yakni Simpang Empat Druwo, Simpang Tiga Piyungan, Bundaran Srandakan, dan Pos Pengamanan Polairud di Pantai Parangkusumo.

"Seluruh rumah sakit, puskesmas, PMI Bantul dan Public Service Center (PSG) 119 Bantul menyiapkan tim reaksi cepat beserta ambulans dan kelengkapannya untuk antisipasi masalah kesehatan serta fasilitas transportasi lainnya dari dan ke lokasi kecelakaan," tuturnya.

2. Pemantauan ibu hamil risiko tinggi

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Novaya Siantita)

Agus menambahkan, selama libur dan cuti Lebaran, puskesmas diminta untuk memantau kesehatan ibu hamil berisiko tinggi (risti) dan anak sesuai wilayah kerja, terutama bagi ibu dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL) antara 23 Maret hingga 7 April.

"Jika diperlukan dapat dilakukan rujukan dengan menggunakan alur manual rujukan kabupaten. Ibu yang menggunakan jaminan agar dipastikan kelengkapan berkas (SKTM, surat rujukan dan lain-lainnya," tuturnya.

3. Waspadai potensi terjadinya kejadian luar biasa seperti keracunan makanan

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr.Sri Wahyu Joko Santosa.(IDN Times/Daruwaskita)

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan selama libur dan cuti Lebaran, seluruh puskesmas dan rumah sakit diminta melaporkan potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Selain itu, kasus keracunan makanan dan penyakit potensial KLB lainnya harus dikoordinasikan dengan Surveilans Dinas Kesehatan Bantul untuk tindak lanjut penyelidikan epidemiologi dan pengamanan sampel.

"Pengiriman sampel keracunan makanan dalam masa cuti bersama maka puskesmas bisa mengirim langsung ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta dan berkoordinasi dengan Surveilans Dinas Kesehatan Bantul," ujarnya.

"Dalam masa libur dan cuti Lebaran ini kita juga menghimbau masyarakat tetap memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi (memperhatikan masa kadaluarsanya makanan dan minuman). Selain itu masyarakat selalu mengutamakan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya keracunan makanan," tambahnya lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us