KSAU Pede Modernisasi Radar Bikin Semua Wilayah Udara RI Terpantau

- Modernisasi alutsista radar militer akan memonitor seluruh wilayah udara Indonesia.
- 25 unit radar baru, termasuk teknologi tinggi buatan Prancis dan Ceko, akan ditempatkan di seluruh Indonesia.
- TNI AU juga mendatangkan berbagai jenis pesawat termasuk helikopter, Hercules, F-16, PTTA Anka, CH-4, Boeing, Rafale, dan Sukhoi.
Yogyakarta, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono memastikan modernisasi alutsista radar militer akan membuat seluruh wilayah udara Indonesia termonitor. Kata Tonny, modernisasi alutsista angkatan udara oleh Pemerintah RI meliputi pembaruan 25 unit radar yang nantinya ditempatkan di berbagai wilayah se-Indonesia.
1. Teknologi Thales dan Excalibur gantikan yang usang

Unit baru radar berteknologi tinggi itu 13 di antaranya buatan perusahaan Prancis, Thales dan sisanya bikinan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army.
"Ini sebagian menggantikan radar yang eksisting sekarang yang dianggap teknologinya sudah mulai ketinggalan dan kita juga akan melokasikan radar baru di daerah yang tidak bisa ter-cover radar," kata Tonny di kompleks Lapangan Dirgantara Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Senin (29/7/2024).
"Jadi, nanti ke depan tidak ada lagi area Indonesia yang tidak bisa ter-cover oleh radar. Semua pergerakan pesawat yang masuk wilayah Indonesia semua akan terlihat di radar," sambungnya.
2. Datangkan H225 konfigurasi VIP

Modernisasi alutsista milik TNI AU lainnya meliputi pengadaan delapan unit Helicopter H225M Caracal yang didatangkan tahun lalu.
"Untuk pesawat heli yang H225 berikutnya kita juga akan ada lagi yang konfigurasi VIP. Jadi, yang delapan ini konfigurasi untuk cargo, yang berikutnya untuk VIP," urainya.
TNI AU juga mendatangkan lima unit pesawat angkut Hercules seri C-130 Tipe J, serta melaksanakan pembaruan pesawat F-16 melalui Program Falcon Star Enhanced Mid Life Update (eMLU).
3. Pesawat nirawak dari China dan Turki

Tonny bilang, modernisasi alutsista TNI AU juga mendatangkan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Anka dari Turki dan CH-4 asal China.
Kemudian, ada dua pesawat jenis Boeing yang saat ini masih berproses pengadaannya. Lalu, 42 unit pesawat tempur Rafale yang didatangkan secara bertahap 2026 nanti dan delapan unit Sukhoi yang masih proses upgrade.
"Mudah-mudahan ini juga menambah kekuatan tempur kekuatan udara," pungkasnya.