Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIY

Pandemi turut berdampak pada tenaga kerja

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mencatat pengangguran di DIY pada Februari 2023 paling banyak dari golongan sarjana.

Dari jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 79,91 ribu orang, 4,91 persennya merupakan lulusan perguruan tinggi. Angka sarjana yang menganggur tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Februari 2022, yang tercatat 4,04 persen.

"Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Februari 2023, TPT untuk perguruan tinggi paling tinggi di antara tingkat pendidikan lainnya sebesar 4,91 persen," ujar Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, Jumat (5/5/2023).

1. Pengangguran berdasar jenjang pendidikan

Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIYIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

TPT tertinggi kedua yaitu pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 4,54 persen diikuti jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 3,93 persen. Selanjutnya, lulusan DI, DII, dan DIII sebanyak 3,04 persen.

Sementara TPT paling rendah adalah pada jenjang SMP sebesar 2,16 persen. Hal ini masih terjadi permasalahan titik temu antara penawaran tenaga kerja. "Terutama pada tingkat pendidikan SMA maupun SMK dan perguruan tinggi, sementara untuk pendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja," kata Herum.

2. Pandemi berdampak pada tenaga kerja

Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIYilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Herum juga menyinggung, selama tiga tahun dalam situasi pandemi COVID-19, berbagai permasalahan timbul tidak hanya masalah kesehatan namun berbagai aspek kehidupan. Kondisi seperti itu berdampak pada dinamika ketenagakerjaan tidak hanya terjadi di DIY tetapi di seluruh wilayah.

"Tidak hanya berdampak terhadap pengangguran, penduduk usia kerja juga turut terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Kondisi saat ini sudah berangsur pulih sehingga dampak yang dirasakan semakin berkurang. Namun demikian dampak pandemi belum sepenuhnya hilang," ungkap Herum.

Baca Juga: Triwulan I 2023, Pertumbuhan Ekonomi DIY Tertinggi se-Jawa

3. Dampak pandemi mulai menurun

Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIYilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (IDN Times/Nathan Manaloe)

Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Februari 2023 sebanyak 59,93 ribu orang. Dibandingkan Februari 2022 (281,34 orang), turun sebanyak 221,41 ribu orang atau sebesar 78,70 persen.

Komposisi penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Februari 2023 terdiri dari 3,43 ribu orang pengangguran karena COVID-19. Lalu, 4,39 ribu orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19. Selanjutnya 1,70 ribu orang sementara tidak bekerja karena COVID-19, dan 50,42 ribu orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

"Semua komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan Februari 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 akan segera berakhir, kondisi perekonomian semakin membaik, dan aktivitas masyarakat mulai kembali normal," ujar Herum.

Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat COVID-19, DIY Tunggu Arahan Pusat

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya