Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Haul Gus Dur di Jogja, Ingatkan Pesan Persatuan Sambut Tahun Politik

Peringatan Haul Gus Dur digelar di Peace Village, Ngaglik, Sleman, Rabu (28/12/2022) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Sleman, IDN Times - Kemanusiaan lebih penting dari politik merupakan salah satu pesan yang pernah disampaikan Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa masih hidup.

Pesan itu kembali didengungkan saat peringatan Haul Gus Dur yang digelar di Peace Village, Ngaglik, Sleman, Rabu (28/12/2022) malam. Haul ke-13 ini sebagai momen refleksi untuk mengingat pesan Gus Dur menjaga persatuan, terlebih jelang tahun politik.

Gus Dur memang terkenal selalu memberi pesan perdamaian, dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. 

1. Pesan menjaga persatuan

Penanggung jawab Haul Gus Dur dan Peace Village, Iton Murdiyanto. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Penanggung jawab Haul, Iton Murdiyanto, menjelaskan Haul ke-13 ini juga sebagai upaya untuk terus mewariskan pemikiran-pemikiran Gus Dur. Persatuan menjadi hal yang utama, yang ditekankan, menjelang Pemilu yang akan dilangsungkan pada 2024 mendatang. "Kebetulan ini akan menghadapi tahun politik, kita mengemban amanah untuk tetap menjadi bagian pemersatu, untuk menjadi bagian airnya," kata Iton Murdiyanto.

Iton menyebut Gus Dur merupakan tokoh pulralisme, yang mengajarkan untuk menjaga persatuan dan merangkul setiap orang dari berbagai golongan. "Nilai-nilai Gus Dur tidak pernah lepas dari mempersatukan semua elemen, apa pun latar belakang politiknya," ujarnya.

2. Wisuda santriwati dari Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam

Peringatan Haul Gus Dur digelar di Peace Village, Ngaglik, Sleman, Rabu (28/12/2022) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Kegiatan Haul juga diisi dengan wisuda 35 santriwati dari Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam. Pesantren ini didirikan oleh Yenny Wahid atas dasar masih minimnya perempuan yang menguasai bidang IT khususnya programmer.

"Beliau (Yenny Wahid) berinisiatif mengawali ponpes dengan unggulan disiplin ilmu IT dipadukan ilmu kepesantrenan. Pesantren ini ini belum ada satu tahun berawal dari kegelisahan founder Ibu Yenny, bahwa programmer perempuan masih sedikit," kata Iton.

3. Menjadi ruang belajar baru

Peringatan Haul Gus Dur digelar di Peace Village, Ngaglik, Sleman, Rabu (28/12/2022) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Dalam sambutan virtualnya, Yenny Wahid mengungkapkan bahwa Islam sangat lekat dengan ilmu pengetahuan, sehingga wajib setiap muslim harus mau belajar. Terutama belajar ilmu yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. "Dan teknologi menjadi alat menghantarkan kita semua menuju masa depan yang lebih baik, Insyaallah lulusan Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam akan bisa berkontribusi di tengah masyarakat," ujar Yenny.

Salah satu lulusan yang diwisuda, Alifiah Fauziah mengungkapkan di Ponpes ini belajar banyak hal. Menurutnya adanya Ponpes Programmer Qoryatussala mmenjadi ruang belajar baru untuk perempuan. "Ini dikhususkan perempuan untuk belajar programmer, masih sedikit perempuan yang bisa programmer. Di sini digerakkan perempuan bisa jadi programmer bukan hanya laki-laki," ujar Alifiah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us