Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gelombang Pantai Selatan di DIY hingga 4 Meter, BMKG Wisatawan hingga Nelayan Berhati-hati

Ilustrasi ombak ditepi pantai (unsplash.com/SJ Objio)
Ilustrasi ombak ditepi pantai (unsplash.com/SJ Objio)
Intinya sih...
  • Gelombang laut hingga 4 meter di perairan selatan DIY disebabkan pengaruh bibit siklonik 92W di perairan timur Filipina.
  • BMKG mengimbau nelayan, operator kapal, dan wisatawan untuk berhati-hati di wilayah pesisir DIY yang berpotensi gelombang tinggi.
  • Suhu muka laut hangat memperkuat pembentukan awan hujan di Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa.

Bantul, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di wilayah Perairan Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga 12 Juni 2025.

1. Ini penyebab gelombang laut hingga 4 meter di perairan selatan DIY

Pemandangan laut siang hari (pexels.com/Yudha Dwiyoko Putra)
Pemandangan laut siang hari (pexels.com/Yudha Dwiyoko Putra)

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono menerangkan, gelombang tinggi terjadi akibat pengaruh bibit siklonik 92W di perairan timur Filipina. keberadaan bibit siklon tersebut menyebabkan dominasi pola angin timuran yang turut mempengaruhi kondisi perairan selatan Jawa, termasuk wilayah DIY.

"Terpantau bibit siklon 92W di perairan timur Filipina. Pola angin timur mendominasi pola cuaca di sebagian besar wilayah Jawa termasuk wilayah DIY, sehingga mempengaruhi ketinggian gelombang beberapa hari ke depan," ujar Warjono, dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/6/2025).

2. Tak hanya masyarakat, BMKG Ingatkan wisatawan dan nelayan

Petugas BMKG Stasiun Geofisika (IDN Times/Mhd Saifullah)
Petugas BMKG Stasiun Geofisika (IDN Times/Mhd Saifullah)

Berdasarkan prakiraan cuaca, gelombang laut di perairan selatan DIY, meliputi perairan Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo, berpotensi mencapai tinggi antara 2,5 hingga 4 meter.

Tak hanya masyarakat, BMKG juga mengimbau nelayan, operator kapal, serta wisatawan yang beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.

Warjono menyebut perahu nelayan mulai berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter. Demikian pula kapal tongkang berpotensi terdampak apabila gelombang 1,5 meter dengan angin 16 knot, dan kapal feri pada gelombang 2,5 meter dengan angin 21 knot.

Selain pengaruh bibit siklonik 92W, menurut Warjono, kondisi dinamika atmosfer turut dipengaruhi pola sirkulasi siklonik di barat daya Sumatra yang menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi dan belokan angin (shearline).

Kombinasi itu menyebabkan angin di wilayah Jawa, termasuk DIY, bertiup dominan dari arah timur hingga tenggara dan turut mendukung peningkatan tinggi gelombang di laut selatan.

3. Suhu muka laut hangat memperkuat pembentukan awan hujan

ilustrasi ombak (pexels.com/Sascha Thiele)
ilustrasi ombak (pexels.com/Sascha Thiele)

Ia menambahkan, suhu muka laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa saat ini terpantau relatif hangat, antara 28 hingga 30 derajat Celsius, dengan anomali hingga 2,5 derajat Celsius.

"Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer dan turut memperkuat pembentukan awan hujan," kata dia.*

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us