Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gegara El Nino, Kasus Demam Berdarah Dengue di DIY Meningkat Dua Kali

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti (pixabay.com/Mohamed Nuzrath)

Yogyakarta, IDN Times - Kasus Dinas demam berdarah dengue (DBD) di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie menyatakan jumlah kasus DBD di provinsi ini hingga 3 Mei 2024 tercatat sebanyak 907 kasus. "Per 3 Mei ini cukup banyak. Di DIY itu ada 907 kasus dengan kematian tiga kasus, ini yang kami sesalkan dan itu di daerah yang memang perlu perhatian," kata Pembajun Setyaningastutie, Senin (13/5/2024).

1. Kasus paling banyak terjadi di Gunungkidul

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pembajun menjelaskan dari ratusan kasus DBD, Kabupaten Gunungkidul mencatat jumlah paling banyak dibandingkan kabupaten lain sehingga memerlukan perhatian khusus.

"Hampir merata sebenarnya, yang paling sedikit malah di Kulon Progo," kata dia.
Meski Kulon Progo paling sedikit menyumbangkan kasus DBD di DIY, menurut dia, masih ditemukan kasus malaria di kabupaten itu. "Itu PR kami yang paling besar malaria yang enggak selesai-selesai," ucap dia.

 

2. Peningkatan DBD dipicu perubahan cuaca

Ilustrasi El Nino, Netral, dan La Nina (BMKG.go.id)

Menurut Pembajun peningkatan kasus DBD tahun ini dipicu sejumlah faktor antara lain, munculnya fenomena El Nino serta perubahan cuaca dari musim hujan ke musim panas dengan suhu di atas rata-rata. "Curah hujan kemarin cukup besar kemudian waktunya cukup pajang, nah sekarang berbalik musim panasnya juga di atas rata-rata sehingga tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk semakin banyak," kata dia.

Guna menekan laju kasus DBD, Pembajun meminta warga menggiatkan kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di lingkungan masing-masing yang meliputi menguras, menutup, dan mengubur. "Kemudian kalau masih bisa agar didaur ulang itu plusnya, jadi kalau ada botol-botol bekas bisa didaur ulang," ujar dia.

Ia juga mendorong masyarakat tetap menggiatkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau relawan pemantau jentik (jumantik).

3. Dinkes gencarkan surverilans untuk tekan kasus

ilustrasi fogging (pexels.con/Michelangelo Buonarroti)

Pembajun menambahkan Dinkes DIY bersama instansi di kabupaten/kota melalui masing-masing puskesmas juga bakal menggencarkan upaya surveilans untuk menekan kasus.

"Yang paling kami harapkan adalah masyarakat sadar dengan lingkungannya. DBD ini kan tidak hanya di dalam rumah tapi di luar rumah, terutama daerah-daerah yang masih punya wilayah yang memang menjadi perindukan nyamuk. Banyak pohon-pohon yang ditebang kemudian ada cekungan untuk genangan air," katanya.

Guna memberantas kasus DBD, kata Pembajun, kebersihan lingkungan sebagai prioritas utama, sedangkan pengasapan atau "fogging" merupakan upaya terakhir. "Kami mengimbau masyarakat jangan latah dengan 'fogging'. Ini kan masih banyak masyarakat minta 'fogging' karena sekali lagi itu hanya mematikan nyamuk dewasa," kata Pembajun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us