Sleman, IDN Times - Peneliti Fakultas Peternakan UGM mengklaim rumput Gama Umami mampu menjadi salah satu solusi atas persoalan swasembada pakan ternak di Indonesia.
Kelebihan dan cara tanam rumput unggul kembangan Fakultas Peternakan UGM itu disosialisasikan kepada lebih 50 mahasiswa calon peserta KKN Tahun 2024 Periode II..
Peneliti Fakultas Peternakan UGM, Prof. Nafiatul Umami menjelaskan, rumput Gama Umami memiliki beberapa keunggulan dibanding varietas lain.
Gama Umami mempunyai panjang daun bisa mencapai 1,3 meter. Tanaman ini tumbuh tegak hingga tinggi 3,7 meter, lalu berbulu lebih sedikit dibandingkan rumput gajah. Selanjutnya, Gama Umami berbatang lunak dan manis, sehingga palatabilitasnya tinggi, serta mempunyai jumlah tunas hingga 41-50 buah.
"Produksi segarnya bisa mencapai 30-50 kilogram per meter persegi ubinan. Lebih besar dibanding rumput gajah lokal yang mencapai 30 kilogram per meter persegi ubinan," kata Nafiatul dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (7/6/2024).
Dijelaskan, Gama Umami tercipta melalui mutasi rumput gajah yang telah diradiasi sinar gamma, sehingga menghasilkan rumput yang lebih unggul.
Rumput gajah dipilih karena rumput ini merupakan jenis yang unggul, disukai ternak ruminansia atau pemamah biak, dan sangat cocok dikembangkan di Indonesia yang beriklim tropis. Hasil produksi rumput Gama Umami dapat dipanen hingga 6 kali setahun.
Nafiatul tak menampik jika isu swasembada pakan ternak masih menyisakan sederet persoalan. Misal di NTT maupun NTB yang selama ini dikenal sebagai sentra ternak sapi, namun kualitas dan kuantitas pakan ternak belum optimal. Diharapkan mahasiswa yang mempunyai program kerja KKN menanam rumput Gama Umami tidak melakukan kesalahan di lapangan.
Menurutnya, kemungkinan bisa berpotensi muncul perbedaan ketika dibawa ke luar Jawa. "Bisa saja karena misalnya kondisi tanah di sana berbeda. Maka kita perlu beri bimbingan kepada para mahasiswa," imbuhnya.