Prihatin Keadaan Papua, Ratusan Orang di Titik Nol Serukan Persatuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Massa dari lintas komunitas menggelar aksi turun ke jalan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Senin (2/9). Mereka menyerukan aksi persatuan terkait kerusuhan yang terjadi di Papua.
Menurut koordinator aksi, Aan Apriyanto, aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan masyarakat Yogyakarta akan ancaman disintegrasi bangsa. "Indonesia itu terbentang dari Sabang sampai Merauke, tidak ada yang bisa mencabiknya. Kami akan mempertahankan NKRI selamanya," tegasnya.
1. Massa menolak aksi separatis di Papua
Massa aksi menolak adanya aksi separatisme di Indonesia dan gerakan Papua Merdeka. Menurut mereka, Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ratusan peserta aksi yang seluruhnya mengenakan ikat kepala merah putih juga membaca Sumpah Pemuda sebagai lambang persatuan Indonesia.
Baca Juga: [FOTO] Aksi Westlife Memukau Penggemar di Borobudur Symphony
2. Yogyakarta terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia
Peserta aksi menegaskan bahwa Yogyakarta adalah wilayah yang aman dan siap melindungi mahasiswa Papua yang sedang menuntut ilmu.
Mereka juga berharap agar masyarakat tidak terprovokasi atau terhasut hoaks yang bertujuan memecah belah Indonesia dan kesatuan bangsa.
3. Menyajikan puisi serta tari Gambyong
Menurut Aan Aprianto, maraknya propaganda agar mahasiswa Papua kembali ke Papua, tidak perlu ditanggapi emosional. Mahasiswa Papua diminta tetap tenang dan menuntaskan studi dengan nyaman.
Sebagai penutup, aksi yang dilakukan ratusan orang ini dilakukan pembacaan puisi dan pertunjukan tari Gambyong
Baca Juga: Tak Dapat Bantuan RTLH, Mujiyo Akhirnya Bisa Bernapas Lega