Pemda DIY Telusuri 33 Guru dari Jakarta yang Positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan melakukan penelusuran jejak rombongan guru dan karyawan Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat yang terpapar COVID-19. Diduga sebanyak 33 guru tersebut terkena COVID-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta.
"Kalau memang guru itu dari Yogyakarta, ya kami sebelumnya ingin mendapatkan informasi guru itu, salah satu saja, NIK-nya berapa, supaya kami bisa tracing di 'Jogja Pass'," ujar Baskara Aji, seperti dilansir dari Antara, Kamis (2/11/2020).
Selain jejak perjalanan selama di Yogyakarta, aplikasi yang dirancang untuk memudahkan pelacakan kontak erat kasus COVID-19 itu akan menyimpan identitas serta nomor ponsel pengunjung.
1. Akan periksa melalui aplikasi Jogja Pass
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan jejak perjalanan rombongan guru MAN 22 Jakarta Barat selama mengunjungi Yogyakarta bisa diketahui melalui aplikasi Jogja Pass sebab setiap memasuki objek wisata di DIY, pengunjung bakal diminta mengakses aplikasi tersebut.
"Misalnya di Malioboro jam berapa, nanti dia akan kelihatan. Saat di (Pantai) Parangtritis jam berapa, akan kelihatan," kata Aji.
Baca Juga: Jadi 'Tiket' Masuk Tempat Wisata, Pemda DIY Terus Uji Coba Jogja Pass
2. Pemda DIY selidiki akan selidiki kasus ini
Kendati memiliki riwayat perjalanan dari Yogyakarta, mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemda DIY ini mengatakan hal itu belum bisa menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa virus corona terhadap rombongan itu berasal dari Yogyakarta.
"Siapa tahu dia memang sudah membawa (virus) itu dari sana (Jakarta Barat), tetapi baru terasa setelah pulang. Jadi kecapekan dan seterusnya, makanya gejala itu kelihatan," kata dia.
3. Dugaan tersebut berasal dari keterangan Camat Palmerah, Jakarta Barat
Sebelumnya, Camat Palmerah, Jakarta Barat, Firman Ibrahim mengatakan sebanyak 33 guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat terdeteksi COVID-19 hingga menjadi klaster, diduga usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta.
Klaster guru tersebut terungkap berawal dari laporan pada 28 November 2020 terkait dua guru yang terkonfirmasi positif COVID-19, kemudian dilakukan penelusuran kontak.
Baca Juga: Seluruh Kapanewon Zona Merah, Pemkab Sleman Belum Akan Terapkan Denda