Merapi Erupsi, PHRI DIY: Pemesanan Hotel di Jogja Tak Terpengaruh
Tugu Jogja/Pinterest
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut tingkat reservasi atau pemesanan kamar hotel di ini tidak terpengaruh erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023).
1. Tak pengaruhi kunjungan wisata
Ilustrasi Tugu Pal Putih Yogyakarta (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, mengatakan tidak ada dampak erupsi terhadap kunjungan wisata. "Sampai dengan saat ini dampak tersebut tidak ada, baik okupansi maupun reservasi yang ada," kata Deddy dikutip Antara, Senin (13/3/2023).
2. Pemesanan hotel hingga 55 persen
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)Deddy mengatakan pemesanan kamar hotel bulan Maret hingga akhir April 2023 rata-rata telah mencapai 55 persen. "Booking pada Mei 2023 sudah mencapai 65 persen," ujar dia.
Demikian pula tingkat hunian atau okupansi kamar hotel, sejak awal hingga 13 Maret 2023 rata-rata mencapai 45 persen.
Baca Juga: Erupsi Merapi Tak Pengaruhi Suhu Panas yang Dirasakan Warga Jogja
Baca Juga: 7 Hotel Nuansa Bali di Jogja, Staycation Rasa Pulau Dewata
3. Wisata di Lereng Merapi telah dibuka
Gunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo memastikan objek wisata di wilayahnya tetap aman dan hingga kini beroperasi normal pasca kejadian erupsi. Beberapa destinasi wisata yang berlokasi di lereng Gunung Merapi, diakui Singgih, sempat tutup sementara. Saat ini telah beroperasi kembali dengan menerapkan standar prosedur yang aman.
"Terutama untuk wilayah non lereng Merapi sangat kondusif sekali, bahkan dua bandara kita ini kan beroperasi penuh tanpa gangguan. Moda transportasi kereta api juga enggak ada gangguan," kata Singgih.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Bupati Sleman: Masyarakat Tidak Perlu Panik