Bencana Kekeringan dan Angin Kencang Mengancam Yogyakarta 

Semoga tidak ada korban jiwa, ya

Kota Yogyakarta, IDN Times - Warga Gunungkidul hingga saat ini masih membutuhkan bantuan air bersih, walau di beberapa tempat sudah mulai turun hujan. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta, Biwara Yusdiantara mengatakan masih diperlukan sekitar 6 juta liter air bersih untuk kebutuhan minum dan masak bagi warga Gunungkidul.

Baca Juga: Hujan Turun Belum Merata, BPBD Bantul Masih Dropping Air Bersih

1. Dana bantuan air bersih habis, BPBD meminta bantuan pihak swasta

Bencana Kekeringan dan Angin Kencang Mengancam Yogyakarta Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana. Sumber: Istimewa

Biwara mengatakan, kebutuhan air bersih di Gunungkidul sebanyak 6 juta liter atau setara dengan 1200 tangki air mendesak diperlukan. Namun anggaran untuk bantuan air telah habis.

"Anggaran untuk bantuan air bersih dari kami sudah habis, oleh karena itu kami meminta bantuan pihak swasta untuk memberikan bantuan. Mungkin dari dana CSR-nya," ujar Biwara melalui sambungan telepon, Selasa (3/12). 

Sementara untuk Kabupaten Bantul dan Kulon Progo hanya meminta bantuan armada pengangkut air. "Kabupaten Kulon Progo dan Bantul kemungkinan banyak yang membantu, jadi tidak meminta bantuan dananya."

2. Angin kencang di Prambanan dan Kalasan akibatkan 26 rumah rusak ringan

Bencana Kekeringan dan Angin Kencang Mengancam Yogyakarta Rumah rusak akibat angin kencang di Sleman. Instagram/trc.bpbd.sleman

Memasuki bulan Desember, Biwara menyatakan tidak hanya bencana kekeringan yang terjadi Daerah Istimewa Yogyakarta, namun di daerah Sleman telah terjadi bencana angin angin kencang pada Senin (2/12).

Angin kencang melanda 3 desa di wilayah Prambanan, yaitu Desa Madurejo yang terjadi di 14 titik, Desa Bokoharjo di 5 tiitk dan Desa Sumberharjo terjadi di 12 titik. 

Data dari BPBD DIY, angin kencang di Prambanan mengakibatkan 25 rumah rusak dan 10 pohon tumbang. 

"Sedangkan di Kalasan ada 1 rumah yang rusak di Kadirojo 1 RT 06/01 Desa Purwomartani. Saat ini penanganan pembersihan dan perbaikan masih dilakukan di lokasi, " ujar Biwara. 

3. Hadapi bencana, 1.047 anggota Tagana siap bantu warga

Bencana Kekeringan dan Angin Kencang Mengancam Yogyakarta Pohon tumbang akibat angin kencang di Sleman. Instagram/trc.bpbd.sleman

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan siap untuk memberikan bantuan jika terjadi bencana alam. Mulai dari logistik untuk anak-anak hingga ibu hamil serta penerjunan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana). 

"Tagana siap ada sekitar 1.047 anggota. Nanti sistemnya minimal ada 2 tagana dalam satu desa. Logistik harus sudah siap saat ini, sudah kami siapkan kebutuhan dasar anak-anak yaitu susu, kebutuhan wanita hingga stok beras," ujar Untung. 

Baca Juga: Angin Kencang Terbangkan Atap Rumah Warga di Banguntapan dan Piyungan

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya