Dua Sapi dari Sleman Dipilih Jadi Hewan Kurban Jokowi

Sleman, IDN Times - Dua ekor sapi dari Sleman dipilih Tim Kepresidenan untuk menjadi hewan kurban pada Idul Adha tahun ini. Penetapan dua ekor sapi ini setlah dilakukan sejumlah tahapan seleksi.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono, menyebut sebelumnya ada beberapa ekor sapi yang masuk daftar hewan kurban Presiden Joko Widodo. Awalnya ada 10 ekor, kemudian dipilih 7 ekor, hingga kemudian dipilih 2 ekor.
"Sudah ditetapkan dua ekor jadi hewan kurban presiden," kata dia, Selasa (20/6/2023).
1. Dua sapi yang dipilih

Dua sapi yang dipilih tersebut jenis Angus dengan berat sekitar 1 ton. Satu lagi jenis Peranakan Ongole (PO) dengan berat 850 kg. Selain dari berat badan sapi, kondisi kesehatan sapi juga menjadi pertimbangan utama.
Dikatakan Suparmono, sebelum dipilih sapi dicek kesehatannya, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), hingga cacing. "Sapi dicek di Balai Besar Veteriner (BB Vet) Wates," ungkapnya.
2. Kondisi ternak jadi perhatian khusus

Suparmono menyebut peternak di Sleman selalu memperhatikan kondisi hewan ternak. Hal tersebut membuat dari tahun ke tahun sapi dari peternak Sleman menjadi pilihan tim kepresidenan. Setelah masuk calon hewan kurban presiden, perawatan khusus juga diberikan. Pemeliharaan, kesehatan, serta obat diberikan secara rutin.
Suparmono belum mengetahui secara pasti di mana hewan kurban itu nanti akan diserahkan. "Barangkali yang akan dikurbankan di Gedung Agung dan satunya di salah satu kabupaten," kata dia.
3. Kebutuhan hewan kurban di Sleman
Secara umum berdasar data kebutuhan hewan kurban di Sleman, sapi sebanyak 9.150 ekor, sementara ketersediaan 3.690 ekor. Kemudian, kebutuhan kambing 2.500 ekor, ketersediaan 2.118 ekor. Lalu, domba kebutuhan sebanyak 9.700 ekor, sementara ketersediaan 5.845 ekor.
"Untuk ternak sapi biasanya didatangkan dari Bali, Madura, Kabupaten sekitar Sleman baik dari Jawa Tengah maupun wilayah Kabupaten lain di DIY. Sedangkan untuk kambing dan domba banyak dimasukkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur, juga dari Kabupaten sekitar di wilayah DIY," kata Suparmono.