Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Drone Taksi Pertama di Indonesia Diuji Coba di Gunungkidul‎

Uji coba terbang drone taxi di Lanud Gading, Playen, Gunungkidul. IDN Times/Istimewa

Gunungkidul, IDN Times - Drone berpenumpang atau drone taksi pertama di Indonesia diuji coba di Lapangan Udara Gading, Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (7/3).

1. Drone Taksi bisa terbang beberapa sentimeter di atas tanah‎

Uji coba terbang drone taxi di Lanud Gading Playen Gunungkidul. IDN Times/Istimewa

Drone taksi yang merupakan buatan start up asal Kabupaten Bantul Frogs Indonesia dirakit satu per satu bagiannya selama sekitar 1,5 jam.

Setelah semua bagian drone terpasang, kemudian dibawa ke landasan pacu. Delapan mesin kemudian dinyalakan, dan drone beberapa kali terangkat. Uji terbang ini tak berlangsung lama karena keterbatasan waktu uji terbang.

2. Drone Taksi mampu membawa 2 penumpang‎

Uji coba terbang drone taxi di Lanud Gading Playen Gunungkidul. IDN Times/Istimewa

Co Founder Frogs Indonesia, Asro Nasiri menjelaskan drone taksi merupakan generasi ke 2 dari drone sebelumnya. Drone generasi ke 2 ini mampu membawa 2 penumpang atau dengan beban 200 kilogram.

"Namanya Frogs 282 yang punya arti dua penumpang dengan delapan mesin dan merupakan generasi kedua," katanya, Sabtu (7/3).

Drone generasi ke 2 itu dibuat dengan melakukan riset sejak 2017. "Uji terbang tidak boleh tinggi karena harus melewati beberapa proses," katanya.

3. Cukup puas 8 mesin bisa bekerja mengangkat body drone‎

Tangkapan layar uji coba drone taxi. Youtube/Channel GAS OM

Chief Technology Official (CTO), Frogs Indonesia, Dedi Satria Maulana mengatakan tujuan uji coba tahap pertama adalah untuk mengetahui sejumlah kendala. Dengan berhasil terbang rendah, Dedi mengaku cukup puas karena delapan mesin sudah bisa bekerja mengangkat bodi drone.

"Ada beberapa parameter masukan, namun yang penting motornya sudah berfungsi dan cukup kuat mengangkat bodi drone beberapa sentimeter di atas tanah," ujarnya.

Karena keterbatasan waktu izin menggunakan landasan, kata Dedi, belum bisa langsung mengerjakan beberapa catatan.

"Limit motornya perlu kita naikkan karena di sini (Lanud Gading) udaranya dingin dan agak lembap udaranya jadinya masa jenis udara agak berat. Di situ motor udaranya kurang bisa menstabilkan. Tapi sudah terangkat sudah cukup kuat," katanya.

Dedi menjelaskan setelah uji coba segera melakukan pengerjaan perbaikan dengan beberapa catatan dari hasil uji terbang pertama. Uji coba ulang akan  dilakukan beberapa waktu ke depan.‎

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us