Disdikpora DIY Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Kegiatan Belajar

- Dinas Pendidikan DIY melakukan efisiensi anggaran setelah dikeluarkannya Inpres, tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar.
- Efisiensi dilakukan dengan mengurangi kegiatan di hotel, batasi pendamping lomba, dan mekanisme renovasi sekolah melalui Dapodik.
- Saat ini sudah ada sekitar 270 guru baru namun masih perlu tambahan sekitar 150 guru lagi untuk memenuhi kebutuhan.
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Disdikpora DIY) turut melakukan efisiensi anggaran, setelah dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Meski begitu, efisiensi tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
“Ya terdampak efisiensi, tapi masih bisa kita siasati. Tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” ujar Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, Kamis (20/2/2025).
1.Mengurangi kegiatan di hotel

Suhriman menjelaskan efisiensi yang dilakukan dengan mengurangi kegiatan yang biasa dilakukan di hotel, dialihkan ke kantor atau ke sekolah. Selain itu pendamping dalam kegiatan lomba juga dikurangi.
“Jadi kalau ada lomba tingkat nasional, yang mengantar dikurangi, kita batasi pendampingnya. Sehingga harapannya bisa melakukan efisiensi 50 persen. Lebih detail berapa efisiensinya masih kita hitung,” jelas Suhirman.
2. Belum mengetahui untuk anggaran renovasi sekolah

Saat disinggung mengenai efisiensi berdampak pada renovasi sekolah yang membutuhkan, Suhirman menjelaskan mekanisme untuk renovasi. Pengajuan renovasi dilakukan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) disampaikan pusat, kemudian ada verifikasi sistem, dan selanjutnya verifikasi lapangan.
“Itu dari DAK (Dana Alokasi Khusus). Ini masih menunggu dari pusat, khususnya yang konstruksi. Belum tahu (terpengaruh efisiensi). Dari pengajuan sekolah banyak yang mengajukan renov,” ujar Suhirman.
3. Upayakan tambah guru
.jpg)
Sementara untuk pemenuhan jumlah guru, Suhirman menjelaskan sudah ada sekitar 270-an guru baru. Namun, jumlah tersebut sebenarnya belum memenuhi. Dikatakannya perlu tambahan sekitar 150-an guru lagi.
“Masih perlu tambahan guru sebenarnya, yang pensiun dan penambahan kan kurang (penambahan belum berimbang dengan yang pensiun), tapi nanti bertahap kita usulkan,” ujarnya.