Sumur Mengalir Alami di Lahan Tandus, Hebohkan Warga Gunungkidul

Gunungkidul, IDN Times – Fenomena air bersih keluar sendiri terjadi di Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Air keluar alami di lahan pertanian yang tanahnya retak-retak. Kondisi tersebut membuat warga di sekitar lokasi heboh. Mereka kemudian ramai-ramai mendatangi lokasi munculnya air bersih tersebut karena penasaran dengan fenomena tersebut.
1. Berawal dari pembuatan sumur bor

Awal mula fenomena alam itu terjadi saat pemilik lahan Suyadi membuat sumur bor. Suyadi menceritakan pada Senin (19/8) meminta tolong kepada pembuat sumur bor untuk mengebor di lahan pertanian karena butuh air untuk pertanian.
Sekitar pukul 10.00 WIB tukang pembuat sumur bor mulai mengerjakan pembuatan sumur bor. Pengeboran dilakukan hingga pukul 16.00 WIB. Di saat sedang istirahat mendadak dari lubang galian sumur bor tersebut air keluar dengan derasnya. Kemudian oleh pembuat sumur dipasang pipa pada lubang sumur bor tersebut.
"Ternyata air tidak berhenti mengalir bahkan semakin deras. Pipa yang dipasang berukuran sekitar 4 inch," katanya, Rabu (21/8).
2. Air dari sumur bor digunakan untuk keperluan lahan pertanian

Suyadi bersama adiknya Paidi, mengaku menunggu sumur bor itu hingga pukul 22.00 WIB. Ternyata air dari sumur bor terus mengalir dan membasahi lahan pertanian di sekitar sumur bor tersebut.
"Niatan saya hanya untuk memanfaatkan air dari sumur bor untuk lahan pertanian saya sendiri tetapi justru bisa bermanfaat untuk petani banyak," tuturnya.
3. Warga biasanya mengandalkan air dari sungai untuk lahan pertanian

Di Dusun Widoro Lor hingga saat ini baru ada 1 sumur bor yang dibuat. Selama ini warga harus memompa air dari aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian. Namun saat kemarau datang, aliran air di sungai juga mengering sehingga lahan pertanian praktis tidak bisa ditanami.
"Ya praktis sumber mata air yang ada hanya dari sumur bor milik saya yang baru saja saya buat," ungkapnya.
4. Pembuatan sumur bor habiskan dana Rp5 juta

Sementara Paidi mengatakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian yang jaraknya cukup jauh harus menggunakan mesin pompa air.
"Untuk membuat 1 sumur bor ini, saya dan kakak saya patungan dan habis Rp 5 juta. Ya semoga bisa dimanfaatkan oleh petani lain meski harus bergantian karena sumur bornya hanya satu saja," katanya.