Syarat Antigen Dihapus, Penumpang Bus AKAP di Bantul Tetap Sepi

Berharap tak ada larangan mudik saat libur Lebaran

‎Bantul, IDN Times - Dihapusnya syarat tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalanan yang telah menjalani vaksinasi kedua, ternyata tak berdampak terhadap jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Palbapang Bantul. Dua perusahaan otobus (PO) yang melayani perjalanan dengan tujuan kota di Jabodetabek setiap harinya hanya membawa penumpang yang bisa dihitung jari.

Baca Juga: Tak Perlu Antigen, Angka Penumpang Kereta Api ke Yogyakarta Meningkat

1. Per hari hanya memberangkatkan 5-10 penumpang dari Terminal Palbapang‎

Syarat Antigen Dihapus, Penumpang Bus AKAP di Bantul Tetap SepiAgen tiket PO. Murni Jaya di Terminal Palbapang layani calon penumpang yang sedang membeli tiket bus.(IDN Times/Daruwaskita)

Pemilik agen bus PO Murni Jaya di Terminal Palbapang Bantul, Astri, mengatakan jumlah pelaku perjalanan darat yang menggunakan armadanya belum bertambah pascapenghapusan kewajiban tes antigen.

"Tidak ada bedanya, paling dalam satu hari rata-rata lima hingga paling banyak 10 penumpang yang naik bus dari Terminal Palbapang ini," katanya, Rabu (15/3/2022).

Manajemen PO Murni Jaya sendiri hanya memberlakukan menunjukkan surat vaksin kepada calon penumpang bus dan tidak perlu menunjukkan surat negatif swab antigen.

"Kalau dari awal kita tidak terlalu saklek membuat aturan mesti aturan tersebut banyak yang diikuti oleh calon penumpang. Yang jelas penumpang bisa menunjukkan kartu vaksin dan selalu menggunakan masker di dalam bus," ujarnya.

Senada dengan Astri, pemilik agen PO Sumber Alam di Terminal Palbapang, Puji, mengaku jumlah penumpang sejak pandemi hingga saat ini masih sepi. Bahkan saat PPKM Level 4 dengan adanya penyekatan jalan terkadang bus tidak berangkat karena sama sekali tidak ada penumpang.

"Masih sepi sampai saat ini. Paling penumpang yang naik dari Terminal Palbapang dengan PO Sumber Alam bisa dihitung dengan jari," ungkapnya.

2. Penghapusan syarat tes antigen tak banyak pengaruhnya terhadap peningkatan jumlah penumpang‎

Syarat Antigen Dihapus, Penumpang Bus AKAP di Bantul Tetap SepiIlustrasi Surat Rapid Antigen (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara, Sopir bus PO Murni Jaya, Ruri, mengaku untuk sekali perjalanan dari Bantul menuju Jabodetabek paling banyak kursi yang terisi hanya 20 kursi dari 50 kapasitas kursi yang ada.

"Itu saja penumpang sudah mengambil dari beberapa agen PO Murni Jaya yang ada di Yogya dan Jawa Tengah,"ungkapnya.

Pria asal Tegal ini mengaku saat ini penumpang bus tidak perlu khawatir dengan razia dari petugas terkait syarat naik bus harus membawa surat tes swab antigen dan hanya cukup membawa atau menunjukkan kartu vaksin saja.

"Pemeriksaan kepada penumpang juga hanya dilakukan di sejumlah terminal besar di wilayah Jabodetabek saja. Untuk di Jawa Tengah, Yogya sama sekali tidak ada pemeriksaan," ucapnya.

Ruri juga berharap setelah dua tahun bus AKAP sepi penumpang karena berbagai aturan saat pandemi, dirinya berharap saat libur Lebaran mendatang tidak ada lagi larangan warga mudik ke kampung halaman.

"Saya punya anak dan istri yang butuh juga untuk berlebaran. Sudah dua tahun anak dan istri saya juga puasa berlebaran karena tidak punya uang," ungkapnya.

3. Pemerintah beri sinyal mudik Lebaran tahun ini tidak akan dilarang‎

Syarat Antigen Dihapus, Penumpang Bus AKAP di Bantul Tetap SepiKepala ‎Dinas Perhubungan Pemkab Bantul, Ari Suharyanta. (IDN Times/Daruwaskita)

Sepinya penumpang bus AKAP dengan tujuan Jabodetabek dari Terminal Palbapang, Bantul juga diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Bantul, Aris Suharyanta.

"Mau ada syarat pakai antigen atau tidak sama sekali tidak berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penumpang bus AKAP di Terminal Palbapang," ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya sinyal pemerintah pusat tidak melarang warga mudik saat Lebaran mendatang, diperkirakan kenaikan jumlah penumpang baik kedatangan atau keberangkatan akan terlihat pada H-7 dan H+7 Lebaran mendatang.

"Tradisi nyadran bagi masyarakat Jawa untuk nyekar di makam keluarganya di kampung juga tidak berdampak adanya peningkatan kedatangan penumpang bus AKAP," tuturnya.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya