Pendukung Persiba Kritik Pembagian KIA di Stadion Sultan Agung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Kabupaten Bantul baru saja memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) lewat pembagian lebih dari 10 ribu Kartu Identitas Anak (KIA) secara serentak di Stadion Sultan Agung Bantul, Selasa (15/10).
Namun, acara pembagian KIA tersebut menuai kritikan dari warganet, khususnya para suporter Persiba Bantul. Sebab, rumput lapangan sepak bola yang tertata apik jadi rusak akibat terinjak-injak dan penuh sampah. Menurut warganet, tak selayaknya lapangan yang punya rumput kualitas bagus dijadikan tempat untuk mengumpulkan ribuan anak usia dini bersama orang tuanya tanpa menggunakan penutup.
1. Lapangan seharusnya ditutup agar tidak rusak
Kritikan dari warganet kepada Bupati Bantul salah satunya dilontarkan oleh pemilik akun Facebook Anfil Agus yang mengunggah status "..demi rekor MURI apa harus mengorbankan pengguna rumput Stadion Sultan Agung Pak? Mengapa tidak memakai tribun terbuka saja?"
Ketika dikonfirmasi, pemilik akun Anfil Agus mengaku kecewa dengan acara yang menghadirkan puluhan ribu orang dilaksanakan di Stadion Sultan Agung yang keberadaan rumputnya sangat dijaga agar tidak rusak.
"Harusnya kalau menggunakan rumput yang sudah standar internasional maka rumput ditutup terlebih dahulu sebelum acara digelar agar ketika diinjak rumput tidak rusak karena sudah ditutup dengan semacam papan," katanya, Rabu (16/10).
Baca Juga: Pembagian 10 ribu KIA oleh Pemkab Bantul Pecahkan Rekor MURI
2. Sampah juga berserakan diseluruh sudut lapangan SSA
Agus yang juga pendukung Persiba Bantul ini mengatakan tak hanya rumput yang rusak namun sampah juga berserakan di lapangan Stadion Sultan Agung.
"Saya miris sekali, kok panitia tidak membuat acara di sekitar stadion yang juga punya tempat sangat luas namun justru di dalam stadion," ungkapnya.
3. Sindir Bupati agar memperbaiki kondisi rumput seperti semula
Sementara, Anom Suroto, salah satu pendukung Persiba mengatakan, jika memang bupati menginginkan acara tersebut dilaksanakan di SSA, tentu tidak ada yang bisa melarang. Namun, lapangan SSA bukan untuk diinjak-injak sembarang orang apalagi melibatkan ribuan massa.
"Itu kan lapangan untuk sepak bola dan rumputnya sangat dijaga kualitasnya. Namun kalau yang minta acara digelar di Stadion Sultan Agung tentunya kalau rusak nantinya akan diperbaiki karena kan ada duitnya," sindir Anom.
Sementara itu Kasi Sarana dan Prasarana Disdikpora Bantul, Bagus Nur Edy ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon tak direspon, pesan singkat melalui WhatsApp juga tidak direspon.
Baca Juga: Kaca Mobil Politisi Golkar Bantul Pecah Dilempar Batu