PAN DIY Tuding Money Politic Bikin Suara  Partai Turun

Partai lain suaranya terpuruk akibat money politic

Kota Yogyakarta, IDN Times - Perolehan kursi sejumlah partai politik di DPRD tingkat II mengaalami penurunan dibandingkan perolehan suara dalam Pilleg 2014 silam.

Seperti di Kabupaten Bantul, PAN yang sebelumnya mendapatkan 6 kursi dari enam daerah pemilihan di Bantul pada Pilleg 2014 namun pada Pilleg 2019 hanya mendapatkan 5 kursi atau turun satu kursi. 

Partai Golkar yang mampu menghantarkan 5 wakilnya untuk duduk di kursi DPR Bantul diperkirakan pada Pilleg 2019 ini hanya mampu memperoleh 3 kursi. 

Sedangkan PDI Perjuangan yang merupakan partai pemenang Pilleg 2014 dan 2019 juga mengalami penurunan 1 kursi dari sebelum 12 kursi pada Pilleg 2014 kini partai berlambang banteng moncong putih diperkirakan hanya memperoleh 11 kursi.

Baca Juga: KPU Bantul Tunggu Santunan Uang Duka Untuk Mujiono 

1. Halalkan segala cara untuk bisa lolos ke Senayan‎

PAN DIY Tuding Money Politic Bikin Suara  Partai TurunUnsplash

Fenomena turunnya suara yang berakibat pada menurunnya perolehan kursi pada partai yang diprediksi lolos ambang batas parlemen yaitu 4 persen dikarenakan partai yang sebelumnya diprediksi sejumlah lembaga survey terlempar dari kursi parlemen menggunakan berbagai cara untuk bisa bertahan di kursi Senayan.

"Saya kira partai yang diprediksi tak lolos ke Senayan menggunakan berbagai cara untuk dapat lolos ke Senayan dan usaha itu juga berdampak pada perolehan kursi di tingkat 1 atau 2,"ungkap Nazaruddin, Ketua DPW PAN DI Yogyakarta, Senin (29/4).

"Biasanya caleg DRRI akan tandem dengan Caleg DPR provinsi, DPR Kabupaten-Kota untuk meraup suara banyak. Akhirnya suara caleg terangkat,"ujarnya lagi.

2. Ada partai yang beli satu suara hingga Rp 200 ribu ‎

PAN DIY Tuding Money Politic Bikin Suara  Partai TurunIDN Times / Aan Pranata

Meski enggan menyebut nama partai yang melegalkan berbagai cara untuk bisa bertahan di kursi Senayan namun partai yang terancam gagal ke Senayan itu bisa membeli satu suara dengan nilai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

"Itu rahasia umum, namun memang kesulitan bagi pengawas pemilu untuk menemukan money politic meski ada juga temuan modus money politik tersebut,"terangnya.

3. Caleg jadi karena duit tak akan pikirkan rakyat‎

PAN DIY Tuding Money Politic Bikin Suara  Partai Turunpexels/rawpixel

Politisi asal Gresik Jatim itu tak membayangkan ketika wakil rakyat yang terpilih karena "bitingan" Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu pada saat bertugas dipastikan fokusnya hanya mencari uang kembali baik untuk mengembalikan uang yang dipinjam ke bank atau tempat lain yang pada akhirnya akan korupsi.

"Mereka tidak lagi bekerja untuk rakyat namun bekerja untuk dirinya sendiri. Mencari uang untuk mengembalikan modal yang dipinjamnya saat bertarung dalam Pilleg,"terangnya.

4. Ketua DPD PAN Bantul gagal menjadi wakil rakyat karena terlalu percaya diri‎

PAN DIY Tuding Money Politic Bikin Suara  Partai TurunIDN Times/daruwaskita

Nazaruddin enggan berkomentar banyak saat ditanya soal tidak terpilihnya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bantul Mahmud Ardi Widanto di dapil IV. Namun berdasarkan pengamatan mantan anggota DPRD Kota Yogyakarta itu tidak terpilihnya Mahmud Ardi diduga terlalu percaya diri alias terlalu PD.

"Kalau yang itu (Mahmdu Ardi) yang bersangkutan terlalu PD,"ujarnya singkat.‎

Baca Juga: More Than Work: Cerita Buram Perempuan di Media

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya