Jadi Syarat Cairkan BLT BBM, Capaian Booster di Bantul Masih Rendah

BINDA DIY sebut petani di pedesaan enggan untuk booster

Bantul, IDN Times - ‎Vaksinasi booster menjadi syarat untuk mencairkan BLT BBM di Kabupaten Bantul. Namun, cara ini tetap tak signifikan menaikkan pencapaian vaksinasi booster di Bumi Projotamansari.

Hingga Sabtu (24/9/2022) kemarin, baru 234.812 orang atau 34,39 persen yang sudah menjalani vaksinasi booster di Bantul, dari jumlah sasaran yang mencapai 752.255 orang.

1. Syarat untuk pencairan BLT BBM tak signifikan mendongkrak capaian booster‎

Jadi Syarat Cairkan BLT BBM, Capaian Booster di Bantul Masih RendahKepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, menduga hal tersebut bisa disebabkan karena sebagian besar penerima BLT BBM sudah menjalani vaksinasi booster. 

Selain itu, kebijakan penerima BLT BMM harus booster terlebih dahulu tidak berjalan di lapangan. Padahal Dines Kesehatan Bantul terus membuka pelayanan untuk vaksinasi dosis satu, dua, hingga vaksinasi booster di sentra vaksinasi dan di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

"Jadi syarat penerima BLT BMM dalam pencairan sudah menerima vaksinasi booster itu tidak signifikan menaikkan capaian vaksinasi booster di Bantul," ujarnya, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: 3 Calon Lurah Petahana Kalah dalam Pilur Serentak di Bantul

2. Dinkes Bantul tidak membuka pelayanan vaksinasi di lokasi pencairan BLT BBM

Jadi Syarat Cairkan BLT BBM, Capaian Booster di Bantul Masih RendahIluatrasi petugas memvalidasi data penerima BLT BBM. (IDN Times/ Agung Sedana)

Agus Budi mengatakan penyaluran BLT BBM sendiri merupakan kewenangan dari Kantor Pos. Pihaknya hanya memfasilitasi bila ada penerima BLT BBM yang akan melakukan vaksinasi booster sebagai syarat untuk pencairan BLT BBM.

"Kita kan juga tidak membuka pelayanan booster di lokasi pencairan BLT BBM baik di kantor pos, kantor kalurahan ataupun kantor kapanewon," ujarnya.

3. BINDA DIY mencari formulasi agar masyarakat pedesaan semakin sadar untuk melakukan booster‎

Jadi Syarat Cairkan BLT BBM, Capaian Booster di Bantul Masih RendahVaksinasi booster di sentra vaksinasi COVID-19 di halaman Dinas Kesehatan Bantul.(Dok.BINDA DIY)

Sementara itu Koordinator Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) DIY wilayah Bantul, Nugroho, mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi. Namun, dalam pelaksanaannya tidak sesuai yang diharapkan, yakni penerima BLT BBM tidak melengkapi diri dengan vaksinasi booster.

"Sangat disayangkan para penerima manfaat ini masih menganggap vaksinasi booster itu tidak perlu. Padahal vaksinasi booster untuk menjaga kesehatan yang bersangkutan," ujarnya. "Disisi lain kami juga kami khawatir masyarakat hanya bersedia melakukan vaksinasi COVID-19 karena faktor bansos semata."

Nugroho mengatakan, kebijakan pelaku perjalanan wajib booster efektif untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster. Namun kebijakan tersebut tidak efektif bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan dan menjadi petani sehingga vaksinasi booster dianggap tidak penting.

"Para petani ini hidup di desa dan tidak penting karena mereka tidak akan bepergian jauh sehingga tidak perlu vaksinasi booster," ujarnya.

Oleh karena itu, BINDA DIY mencoba mencari formula pas agar masyarakat kembali sadar dan bersedia untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Seperti melakukan vaksinasi masal dengan cara jemput bola bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster ataupun mendekatkan lokasi vaksinasi kepada kelompok masyarakat yang enggan untuk mendapatkan vaksinasi booster.

"Kami BINDA DIY terus bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bantul untuk memfasilitasi masyarakat agar mendapatkan pelayanan vaksinasi COVID-19 terutama vaksinasi booster yang capaiannya masih rendah di Bantul," ucapnya.‎

Baca Juga: Undangan BLT BBM Dipakai Kampanye Calon Lurah Gilangharjo Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya