Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem

Potongan rambut & kuku Sultan juga dihanyutkan ke laut

Bantul, IDN Times - Keraton Yogyakarta menggelar Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem yang berlangsung di Pantai Parangkusumo, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (6/4).

Labuhan Tingalan Jumenangan Dalem merupakan peringatan hari kenaikan tahta atau penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca Juga: NYIA Berganti Nama Menjadi Bandara Internasional Yogyakarta

1. Pakaian Sultan hingga potongan kuku turut dilabuh‎

Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan DalemIDN Times/Daruwaskita

Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem yang ke-30 ini diawali dengan kegiatan para abdi dalem Keraton Yogyakarta yang membawa ubarampe, berupa seperangkat pakaian yang pernah digunakan Sultan, seperangkat pakaian untuk laki-laki dan perempuan.

Tak ketinggalan pula potongan kuku dan rambut Sultan, serta bunga-bunga kering dari Keraton Yogyakarta yang seluruhnya di bawa menuju kantor Kecamatan Kretek.

2. Serah terima ubarampe di Pendopo Kecamatan Kretek

Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan DalemIDN Times/Daruwaskita

Di pendopo Kecamatan Kretek, dilakukan serah-terima ubarampe yang akan dilabuhkan oleh perwakilan abdi dalem Keraton Yogyakarta kepada juru kunci Parangkusumo, Surakso Jaladri.

Pada serah-terima ubarampe dari Keraton Yogyakarta itu, turut hadir Camat Kretek dan Muspika Kretek serta sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta yang tinggal di sekitar Pantai Parangkusumo.

3. Ubarampe dikirab menuju Cepuri Parangkusumo‎

Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan DalemIDN Times/Daruwaskita

Setelah upacara serah-terima, ubarampe selanjutnya diarak menuju Cepuri Pantai Parangkusumo oleh pasukan Keraton Yogyakarta dan dua kuda yang ditunggangi oleh abdi dalem.

Setibanya di sana, ubarampe didoakan untuk selanjutnya dihanyutkan dari Pantai Parangkusumo ke laut selatan Jawa.

4. Makna upacara Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem

Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan DalemIDN Times/Daruwaskita

KRT Wijaya Pamungkas Pengageng Tepas Keraton Yogyakarta mengatakan, Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X tepatnya jatuh pada 29 Rejeb atau 5 April. Tepat pada tanggal 30 Rejeb atau 6 April 2019, Sri Sultan HB X memberikan perintah untuk menggelar labuhan alit di Pantai Parangkusumo.

"Ubarampe yang dilabuh, diantaranya seperangkat pakaian yang pernah digunakan oleh Sri Sultan HB X, seperangkat pakaian untuk putra dan putri, potongan rambut dan kuku serta layon sekar (bunga yang telah kering–red)," katanya.

Tujuan dari Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem, kata Wijaya, adalah ucapan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan rahmat kepada Keraton Yogyakarta dan masyarakat Yogyakarta pada umumnya, sehingga keraton selaku pusat budaya melakukan acara labuhan yang telah ditentukan tempatnya.

"Karena ini labuhan alit atau kecil maka labuhan berlangsung di Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu," ujar Wijaya lagi.

5. Wisatawan antusias saksikan labuhan Tinggalan Jumenengan Dalem

Hikmatnya Perayaan Penobatan Sultan, Labuhan Tingalan Jumenengan DalemIDN Times/Daruwaskita

Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X yang ke 30 ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk melihat ritual yang berlangsung setahun sekali ini.

Sejak pagi ribuan wisatawan sudah menanti kirab prosesi labuhan Tingalan Jumenengan Dalem. Matahari yang terik tak menyurutkan niat wisatawan untuk turun ke pantai mendekati acara labuhan Tingalan Jumenengan Dalem.‎

Baca Juga: Kasus Slamet: Sultan HB X Keluarkan Instruksi Gubernur

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya