Gereja Ganjuran Kembali Gelar Drama Kisah Sengsara Yesus

Gelaran drama ini sempat vakum 3 tahun

Bantul, IDN Times - Tablo atau drama Kisah Sengsara Yesus Kristus digelar Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Kabupaten Bantul, pada Jumat (7/6/2023). ‎Setelah vakum hampir tiga tahun akibat pandemik COVID-19, drama tersebut kembali dipentaskan menjelang berlangsungnya misa Jumat Agung yang akan digelar pada Jumat sore dan malam hari.

1. Drama kisah sengsara Yesus Kristus dipentaskan terakhir tahun 2019

Gereja Ganjuran Kembali Gelar Drama Kisah Sengsara YesusDrama kisah sengsara Yesus Kristus di Gereja HKTY Ganjuran Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sutradara drama Kisah Sengsara Yesus Kristus, CB Aditya, mengatakan drama ini terakhir digelar pada tahun 2019, sebelum pandemiK COVID-19 melanda.

"Drama kisah sengsara Yesus Kristus di Gereja HKTY Ganjuran ini dilakukan dua tahun sekali. Seharusnya setelah tahun 2019 maka tahun 2021 juga digelar namun karena pandemi COVID-19 drama kisah sengsara Yesus Kristus ditiadakan. Nah baru pada tahun 2023 ini kembali digelar," ujarnya di Gereja HKTY Ganjuran, Jumat (7/6/2023).

"Tapi pada tahun 2024 yang akan datang memperingati 100 tahun Gereja HKTY Ganjuran, drama kisah sengsara bakal digelar kembali," tambahnya.

2. Libatkan puluhan OMK

Gereja Ganjuran Kembali Gelar Drama Kisah Sengsara YesusDrama kisah sengsara Yesus Kristus di Gereja HKTY Ganjuran Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Aditya, drama kisah sengsara Yesus Kristus ini melibatkan lebih dari 30 pemain hingga penata rias. Persiapan mulai dari latihan hingga drama siap dipentaskan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Jadi persiapan ini ya tidak sebentar apalagi ini pemain semuanya adalah anak muda dan butuh properti yang cukup banyak," terangnya.

Aditya melanjutkan, drama Kisah Sengsara Yesus tidak hanya pertunjukan semata, namun juga doa sehingga pemain dan umat yang mengikuti drama kisah sengsara Yesus ini ikut larut dalam doa selama drama berlangsung.

"Kami ingin anak muda, umat yang ikut dan menyaksikan drama kisah sengsara Yesus Kristus ini benar-benar meresapi kisah sengsara Yesus Kristus dan tidak hanya sekadar nonton drama saja," ujarnya.

Baca Juga: Rayakan Paskah 2023, Gereja Kotabaru Ajak Umat Peduli pada Alam

3. Cerita drama kisah sengsara Yesus Kristus‎

Gereja Ganjuran Kembali Gelar Drama Kisah Sengsara YesusDrama kisah sengsara Yesus Kristus di Gereja HKTY Ganjuran Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Lebih lanjut Aditya mengatakan drama kisah sengsara Yesus Kristus sendiri mengacu pada Injil Yohanes diawali dari kisah penangkapan Yesus Kristus oleh para prajurit dan penjaga bait Allah di Taman Getsemani. Para murid Yesus yang ada situ berusaha melindungi Yesus bahkan Petrus memotong telinga salah satu hamba imam besar. Namun Yesus menegur Petrus dan merelakan diri-Nya ditangkap oleh para prajurit dan penjaga Bait Allah.

Setelah ditangkap Yesus dibawa kepada Hanas dan Kayafas, imam besar untuk dimintai keterangan. Namun Yesus menunjukkan Ia tak bersalah atas tuduhan kepada-Nya. Pada saat yang bersamaan Petrus menyangkal tiga kali hingga berkokoklah ayam dan teringatlah Petrus akan perkataan Yesus kepada dirinya.

Karena tidak menemukan kesalahan pada Yesus, para imam agung kepala dan tua-tua dan ahli Taurat bersepakat membawa-Nya ke gedung pengadilan. Di sana Yesus dihadapkan kepada Pilatus. Dari hasil penyelidikan Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus dan berusaha membebaskan Yesus.

Namun orang banyak memilih lebih memilih membebaskan Barnabas dan atas desakan orang banyak meski Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus akhir menyerahkan kepada mereka untuk disalib.

Yesus memanggul salib-Nya sampai bukit Golgota dan di tempat itulah Dia disalibkan dengan dua orang penjahat. Di atas salib Yesus terdapat tulisn "Yesus orang Nazareth, Raja Orang Yahudi". Namun Tulisan itu ditentang oleh para pemimpin Yahudi yang menganggap Yesus bukan Raja.

Di bawah kaki salib Yesus berdirilah Maria ibu-Nya, Maria istri Kleopas dan Maria Magdalena serta Yohanes murid-Nya. Lalu Yesus mempercayakan murid-murid yang dikasihi-Nya kepa ibu-Nya. Supaya tergenapilah yang tertulis dalam kitab suci Yesus berkata 'Aku haus'. Lalu para prajurit mencucukkan anggur asam ke mulut Yesus.

Setelah meminum anggur asam itu, Ia berkata 'Sudah selesai'. Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena pada hari itu merupakan hari persiapan Paskah bagi orang Yahudi maka untuk mempercepat kematian orang-orang yang disalib itu para prajurit mematahkan kaki dua penjahat. Namun karena Yesus sudah wafat maka mereka menikam lambung-Nya dengan tombak‎. 

Baca Juga: Jadwal Misa Tri Hari Suci Paskah 2023 Gereja Katolik Jogja

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya