Buaya di Sungai Oya Gunungkidul Akhirnya Berhasil Ditangkap

Buaya lepas dari kandang karantina 

Gunungkidul, IDN Times - ‎Warga akhirnya menangkap buaya yang berada di Sungai Oya, Kabupaten Gunungkidul. Keberadaan buaya ini sempat viral  di media sosial.

Penangkapan dilakukan oleh warga sekitar sungai bersama petugas Stasiun Flora Fauna (SFF) Bunder bersama dan Polisi Polsek Playen.

1. Buaya dipancing dengan umpan daging ayam‎

Buaya di Sungai Oya Gunungkidul Akhirnya Berhasil DitangkapIlustrasi buaya muara (IDN Times/Andri NH)

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Lukito Awang Nistyantara mengungkapkan penangkapan buaya sekitar pukul 09.00 WIB, di saat buaya berjemur di pinggir Sungai Oya. Selanjutnya keeper SFF Bunder dibantu petugas dari Polsek Playen memancing dengan umpan daging ayam.‎

"Akhirnya buaya berhasil ditangkap pada pukul 11.20 WIB tidak jauh dari perjumpaan kemarin," katanya, Senin (3/4/2023).

2. Buaya dipastikan berasa; dari karantina Bunder‎

Buaya di Sungai Oya Gunungkidul Akhirnya Berhasil Ditangkapunsplash.com/Crisoforo Gaspar Hernandez

Lukita menjelaskan buaya yang berada di Sungai Oya merupakan binatang yang keluar dari karantina pada Kamis (24/3/2023), akibat air kandang meluap.

"Petugas berupaya melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Oya yang tak jauh dari komplek SFF Bunder. Petugas juga berupa memancing buaya dengan pakan," ujarnya.

Selanjutnya pada Jumat (31/3/2023), Triyono yang sedang memancing di Sungai Oya melihat seekor buaya yang sedang berjemur. Petugas BKSDA dibantu dengan warga akhirnya berhasil menangkap satwa.

Baca Juga: Buaya di Sungai Oya Gunungkidul Diduga dari Karantina Hutan Bunder

3. Akan menata dan menyempurnakan kandang karantina‎

Buaya di Sungai Oya Gunungkidul Akhirnya Berhasil Ditangkapilustrasi buaya (pixabay.com/zizome)

Lukita menyatakan pihaknya akan menata dan menyempurnakan kandang karantina. SSF Bunder sendiri merupakan tempat transit dan rehabilitasi satwa hasil serahan dari masyarakat maupun sitaan.

"Upaya penyelamatan satwa memerlukan koordinasi dan kerjasama para pihak. Komunikasi yang baik yang dijalin dengan masyarakat membantu proses penyelamatan satwa di lapangan," terangnya.‎

Baca Juga: 5 Kafe untuk Buka Bersama di Gunungkidul, View-nya Keren

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya