Contraflow Trans Jogja Upaya Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) memberlakukan uji coba contraflow untuk Trans Jogja di Jalan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta, Selasa (31/10/2023). Uji coba pemberlakuan contraflow ini sebagai upaya mendukung Sumbu Filosofi Yogyakarta yang nantinya akan diberlakukan kawasan rendah emisi.
Uji coba contraflow dilakukan pukul 09.00–12.00 WIB. Upaya mendorong kawasan rendah emisi ini tidak lepas setelah Sumbu Filosofi Yogyakarta ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
1. Ubah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik
Plt Kepala Dishub DIY, Sumariyoto, atau yang akrab disapa Oyot mengungkapkan uji coba contraflow ini juga sebagai ajakan sekaligus edukasi juga kepada masyarakat, mengubah kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi publik. "Mengubah habit secara pelan-pelan, karena habit masyarakat kita masih nyaman dengan kendaraan pribadi," ujar Oyot.
Berdasar prediksinya kapasitas jalan saat ini tidak bisa bertambah, di sisi lain jumlah kendaraan pribadi semakin bertambah. Pihaknya tidak mau terlambat menyikapi dampak yang mungkin terjadi. "Maka kami coba rekayasa lalu lintas dengan memprioritaskan transportasi publik, untuk bisa memberikan akses bagi masyarakat, ketika pada saatnya nanti Sumbu Filosofi tidak bisa diakses kendaraan pribadi," kata Oyot.
2. Ada 16 armada yang melakukan uji coba
Contraflow yang di Sarkem saat ini kurang lebih sepanjang 500 meter. Dari Simpang Tiga Gandekan Lor, menuju area Abu Bakar Ali, dan ke arah selatan menuju Jalan Malioboro.
Sementara ini pemberlakuan contraflow dengan 10 armada dari jurusan Palbapang Bantul. Selain itu dari Gamping ada jalur 6A dan 6B masing-masing 3 armada. "Jadi total ada 16 armada yang melakukan uji coba contraflow di Pasar Kembang," ujar Oyot.
3. Berbagai persiapan lain akan dilakukan
Oyot juga menyebut sejumlah persiapan lain akan dilakukan. Seperti akan ada tambahan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang dipasang di simpang tiga Gandekan, dan di simpang tiga Abu Bakar Ali. "Nanti dengan ATCS jadi yang bisa membaca ini ada bus, maka lampu itu hijau," ungkapnya.
Diharapkan nantinya dengan persiapan yang sudah dimulai ini, bisa membangun transportasi yang terintegrasi. Ia menilai transportasi yang berhasil merupakan transportasi yang terintegrasi.