Cerita Relawan FPRB di Balik Penemuan Jenazah di Sungai Oya Bantul

- Sebelum ditemukan meninggal, korban terlihat di sekitar Jembatan Siluk pada malam sebelumnya.
- FPRB Sriharjo pernah mengantar korban pulang ke rumahnya beberapa pekan lalu sehingga banyak yang mengenalnya.
- Kronologi penemuan mayat dimulai saat saksi sedang memancing di bantaran Sungai Oya dan melihat korban dalam posisi tengkurap mengambang.
Bantul, IDN Times - Warga Padukuhan Dogongan, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, digegerkan dengan penemuan mayat di bantaran Sungai Oya pada Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 06.40 WIB. Korban kemudian diketahui bernama Ronaldi (56), warga Padukuhan Menang RT 03, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong.
Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kalurahan Sriharjo yang mengevakuasi jenazah korban pun mengungkap beberapa hal di balik kematian Ronaldi.
1. Sebelum ditemukan meninggal, oleh warga korban diketahui berada disisi barat Jembatan Siluk

Ketua FPRB Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Oman, mengatakan sebelum ditemukan mengapung di Sungai Oya pada Rabu (17/9/2025), korban sempat terlihat pada Selasa (16/9/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB di sekitar Jembatan Siluk.
"Warga melihat korban pada malam itu berada di barat Jembatan Siluk," ucapnya, Rabu (17/9/2025).
2. FPRB Sriharjo pernah mengantar korban ke rumah korban di Pundong

Oman menjelaskan, FPRB Sriharjo pernah mengantar korban pulang ke rumahnya di Pundong beberapa pekan lalu sehingga warga sudah cukup mengenalnya.
"Korban memang sering datang ke Padukuhan Dogongan atau barat Jembatan Siluk sehingga banyak yang mengenalnya," ungkapnya.
Terkait dugaan korban bunuh diri dengan cara terjun dari Jembatan Siluk ke Sungai Oya, Oman mengaku tidak bisa memastikan.
"Tidak ada warga yang mengetahui secara pasti aktivitas korban sengaja terjun dari jembatan. Yang jelas korban ditemukan di bantaran Sungai Oya sekitar 200 meter selatan Jembatan Siluk," tuturnya.
3. Kronologi korban ditemukan meninggal mengambang di Bantaran Sungai Oya
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Bantul Iptu Rita Hadiyanto menjelaskan penemuan mayat itu bermula saat saksi Johan (22), warga Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, sedang memancing di bantaran Sungai Oya. Johan melihat seseorang dalam posisi tengkurap mengambang di aliran sungai.
"Ketika dipanggil tidak ada respons dan dipastikan tidak ada gerakan," ungkapnya.
Johan lalu memberi tahu warga sekitar, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas serta Polsek Imogiri. Tim relawan dari FPRB Sriharjo bersama BPBD Bantul melakukan evakuasi korban ke daratan. Selanjutnya, tim INAFIS Polres Bantul melakukan pemeriksaan luar.
Dari hasil pemeriksaan, korban diketahui bernama Ronaldi, warga Padukuhan Menang RT 03, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong. Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar satu hari dengan luka lecet yang diduga akibat terbawa arus sungai. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Keluarga korban sudah menerima dan jenazah kemudian diantarkan ke rumah duka oleh PMI Kabupaten Bantul," katanya.