Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Belasan Wisatawan Pantai Gunungkidul Tersangat Ubur-Ubur beracun

Ilustrasi wisatawan tersengat ubur-ubur beracun. (Dok. Istimewa)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Belasan wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan (pansela) Kabupaten Gunungkidul tersengat ubur-ubur beracun. SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Gunungkidul meminta pengunjung lebih berhati-hati saat berwisata ke pantai.

1. 13 wisatawan tersengat ubur-ubur beracun di Pantai Krakal dan Somandeng

Ilustrasi kulit yang tersengat ubur-ubur beracun.(IDN Times/Doc. Sar Pantai Parangtritis)

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II, Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan ubur-ubur beracun muncul di sejumlah Pantai Selatan Gunungkidul, seperti Pantai Kukup, Sepanjang, Drini dan Somandeng. Sebanyak 13 wisatawan tersengat ubur-ubur beracun saat berkunjung ke Pantai Krakal dan Somandeng.

"Sebagian besar yang tersengat anak-anak. Semua bisa ditangani oleh petugas SAR yang sedang bertugas," ungkapnya, Minggu (4/9/2023). 

2. Ubur-ubur beracun muncul pada bulan Juli hingga September

Bentuk dan warna ubur-ubur beracun yang menarik anak-anak untuk memegangnya. (IDN Times/Istimewa)

Ubur-ubur beracun merupakan fenomena tahunan di pantai selatan Gunungkidul, setiap bulan Juli hingga bulan September, saat suhu udara di laut dingin. 

"Bentuknya memang cukup menarik apalagi anak-anak, ada gelembungnya dan warnya biru keputihan. Tapi jangan disentuh," ungkapnya.

3. Belasan wisatawan di Pantai Baru Bantul juga tersangat

Objek wisata Pantai Baru Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sebelumnya hal yang sama juga terjadi pada belasan wisatawan di Pantai Baru, Kabupaten Bantul juga tersengat ubur-ubur beracun. 

"Ada 13 wisatawan yang tersengat ubur-ubur, sebagian besar adalah anak-anak. Namun semuanya bisa ditangani oleh Tim SAR yang sedang bertugas dan tidak perlu dilarikan ke rumah sakit," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, Nugroho.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us