Bantul, IDN Times - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul akan memperjuangkan pemilihan langsung kepala dusun atau Kadus sebagai program kerja prioritas dalam kepengurusan periode 2020-2025.
Keinginan APDESI Kabupaten Bantul itu mendapatkan dukungan dari Bupati Bantul Suharsono.
Suharsono mengatakan segera mengeluarkan Peraturan Bupati untuk pelaksanaan pemilihan kepala dusun secara langsung. Hal ini ditempuh untuk meminimalkan persoalan kepala dusun yang tidak diterima oleh masyarakat karena kurangnya hubungan sosial.
Keberadaan dukuh, kata mantan perwira menengah Polda Banten ini, bukan hanya dinilai dari kepintarannya tetapi harus juga dapat menjaga hubungan sosial dengan warga.
"Dalam kasus seleksi calon kepala dusun banyak yang pintar dan lolos dalam seleksi. Namun pengalaman di masyarakat sangat minim seperti menghadiri undangan masyarakat hingga turut memamitkan jenazah," katanya, Jumat (14/1).
Suharsono menambahkan kepala dusun harus juga bisa menjadi panutan bagi masyarakat. Dukuh tidak saja hanya mengandalkan kepintaran tetapi harus juga memiliki perilaku yang baik.
"Dukuh itu ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Makanya akan saya terapkan pemilihan kepala dusun seperti pemilihan kepala desa," ujarnya.
Suharsono menyatakan sebelum mengeluarkan perbup, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat hingga kepala desa akan dikumpullkan untuk mendiskusikan teknis pemilihan. "Ya kalau sudah oke akan kita sosialisasikan dan dibikin perbupnya," katanya.
Menurutnya jika terlaksana pemilihan kepala dusun secara langsung, Bantul akan menjadi contoh daerah lainnya di Indonesia yang menyelenggarakan pemilihan kepala dusun secara langsung. "Kita akan menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia," ungkapnya.