TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sleman Pertimbangkan Tutup Sejumlah Selter Isolasi Terpadu

Jumlah kasus COVID-19 mulai terkendali

Shelter UII untuk isolasi pasien COVID-19. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman tengah mempertimbangkan untuk menutup sejumlah selter isolasi terpadu (isoter). Langkah tersebut diambil salah satunya lantaran kasus COVID-19 di Sleman mulai terkendali.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengungkapkan, saat ini Sleman memiliki empat lokasi isoter, meliputi Asrama Haji, Gemawang, UNISA, dan UII.

Baca Juga: Sleman Rencanakan PTM Bertahap Mulai 4 Oktober 2021

1. Hanya ada beberapa penghuni

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Dari data terakhir yang dihimpun Dinkes Sleman pada Senin (27/9/2021), hanya ada empat orang yang menghuni isoter. Untuk itu, langkah pengurangan isoter ini menjadi salah satu pilihan yang tengah dipertimbangkan Dinkes Sleman.

"Nanti kita melihat dari jumlah BOR atau pemanfaatan isoter oleh masyarakat. Nanti kalau semakin menurun ya otomatis akan kita lakukan perampingan atau efisiensi. Dari empat selter mungkin menjadi kurang dari empat selter," ungkapnya pada Selasa (28/9/2021).

2. Penutupan RS darurat juga jadi pertimbangkan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama. IDN Times/Siti Umaiyah

Cahya menjelaskan, sama seperti isoter, saat ini pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan efisiensi RS Darurat Respati. Namun demikian, nantinya ketika ada lonjakan kasus COVID-19, RS Darurat ini bisa diaktifkan kembali.

"RS darurat saat ini masih dikaji untuk efektif dan efisiensinya. Sama dengan isoter," terangnya.

Baca Juga: Kasus Turun, RS di Sleman Kurangi Tempat Tidur dan Nakes

Berita Terkini Lainnya