Kasus Turun, RS di Sleman Kurangi Tempat Tidur dan Nakes

BOR ICU di Sleman tinggal 36 persen

Sleman, IDN Times - Kasus COVID-19 di Sleman menunjukkan tren penurunan sejak beberapa pekan terakhir. Hal tersebut membuat rumah sakit di Sleman mulai mengurangi kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 serta efisiensi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di bangsal COVID-19.

Baca Juga: Kasus Baru COVID-19 di Sleman Turun, Zona Merah hanya 3 Kalurahan  

1. BOR sudah turun menjadi 21,57 persen

Kasus Turun, RS di Sleman Kurangi Tempat Tidur dan NakesIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengungkapkan, sebelumnya saat terjadi kenaikan kasus COVID-19, setiap RS diminta untuk mengalokasikan 40 persen kuota tempat tidur mereka bagi pasien COVID-19. Semisal ada RS yang memiliki kapasitas 200 tempat tidur, maka 80 tempat tidur diperuntukkan bagi pasien COVID-19.

Namun saat ini, setiap RS hanya diminta menyiapkan sekitar 40 tempat tidur untuk pasien COVID-19. Baik itu RS reguler maupun RS rujukan COVID-19.

Menurut Cahya, efisiensi tempat tidur tersebut juga diikuti salah satunya diikuti penurunan BOR di RS yang ada di Sleman. Di mana saat ini BOR untuk pasien COVID-19 non critical hanya 21,57 persen dan tempat tidur critical/ICU sebanyak 36,9 persen.

"Kapasitas total tempat tidur isolasi kami ada 677 tempat tidur, terisi 146. Kemudian untuk tempat tidur ICU, kami punya 119 unit terisi 44 tempat tidur," terangnya.

2. Efisiensi nakes juga dilakukan

Kasus Turun, RS di Sleman Kurangi Tempat Tidur dan NakesIlustrasi relawan tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Seiring dengan dilakukan efisiensi tempat tidur COVID-19 dan adanya penurunan BOR, RS juga mulai melakukan efisiensi nakes yang bertugas di bangsal COVID-19. Efisiensi ini dilakukan agar jangan sampai jumlah tenaga kesehatan yang bertugas lebih banyak daripada jumlah pasien yang harus dijaga atau rawat.

"Itu kan tidak efektif dan tidak efisien," terangnya.

3. Waspadai kasus kematian yang masih tinggi

Kasus Turun, RS di Sleman Kurangi Tempat Tidur dan NakesTim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Meski efisiensi dilakukan dan kasus COVID-19 mengalami penurunan, namun menurut Cahya kasus kematian akibat COVID-19 di Sleman masih tinggi. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada, terutama yang menjalani isolasi mandiri.

"Kalau masyarakat menjalani isoman harus tahu bahayanya. Salah satunya, pastikan pasien yang isoman memiliki oxymeter, untuk rutin mengecek saturasi," paparnya.

Baca Juga: Sleman Mulai Susun Raperda Penyakit Menular

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya