Rencana Lockdown di Sejumlah Daerah Dinilai Tak Efektif Tanpa 3T
Penutupan daerah perlu mempertimbangkan faktor lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times -Sejumlah daerah berencana melakukan pembatasan secara lebih ketat akhir pekan ini. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah mencanangkan Jateng di Rumah Saja yang akan diterapkan pada Sabtu (6/2/2021) sampai dengan Minggu (7/2/2021). DKI Jakarta juga mempertimbangkan untuk membatasi aktivitas warga secara lebih ketat.
Tindakan ini dilakukan karena kasus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini belum mengalami penurunan meskipun pembatasan di Jawa-Bali sudah diterapkan mulai 11 Januari 2021.
Lalu, apakah kasus COVID-19 di daerah-daerah tersebut akan mengalami penurunan yang signifikan ketika lockdown tersebut diterapkan? Pakar Epidemiologi UGM, Bayu Satria menilai, pemberlakuan lockdown di daerah tersebut tidak akan berhasil tanpa ada gerakan lain yang diterapkan, yakni 3 T yang meliputi tracing, testing, dan treatment.
Baca Juga: 5 GeNose Digunakan di Stasiun Tugu, Uang Dikembalikan Jika Positif
1. 3T jadi syarat agar kebijakan keberhasilan lockdown
Bayu menjelaskan pengawasan serta penguatan (3T) menjadi syarat agar kebijakan pengetatan atau pembatasan mobilitas dapat membuahkan berhasil. Jika hanya dilakukan lockdown saja, maupun aturan di rumah saja, maka tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
"Kalau pengetatan di akhir pekan ini mau berhasil maka sebaiknya pengawasan dan 3T-nya juga diperkuat, karena jika hanya satu sisi saja maka tidak akan memberikan hasil yang signifikan," ungkapnya pada Jumat (5/2/2021).
Baca Juga: Gantikan Prameks, KRL Yogyakarta-Solo Resmi Beroperasi 10 Januari