Persentase Penduduk Miskin di DIY Masih di Atas Nasional

Angka kemiskinan di DIY tetap tertinggi se-Jawa

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mencatat persentase penduduk miskin di DIY masih lebih tinggi dari nasional. Persentase kemiskinan yang ada juga menempatkan DIY sebagai yang tertinggi se-Jawa.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan persentase penduduk miskin di DIY pada Maret 2023 sebesar 11,04 persen. "Jika dibanding persentase penduduk miskin September 2022 yaitu 11,49 persen, mengalami penurunan 0,45 persen poin. Ini penurunan yang menggembirakan," ungkap Herum, Senin (17/7/2023).

Jika dibandingkan kondisi Maret 2022 penurunan yang terjadi yaitu 0,30 persen poin. Di mana pada Maret 2022 tercatat persentase kemiskinan di DIY pada posisi 11,34 persen.

1. Persentase kemiskinan masih di atas nasional

Persentase Penduduk Miskin di DIY Masih di Atas NasionalIlustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski persentase kemiskinan di DIY mengalami penurunan, namun berdasarkan data BPS DIY, persentase penduduk miskin di DIY tercatat masih di atas rata-rata angka nasional yaitu 9,36 persen. Persentase kemiskinan DIY sebesar 11,04 persen juga tertinggi di Pulau Jawa.

"Provinsi DIY pada Maret 2023 adalah nomor 14 urutannya, kalau kita urutkan dari yang terbesar ke terkecil. Ini sudah mulai bergeser urutan untuk posisi DIY Maret 2023 dibanding September 2022," ungkap Herum.

2. Jumlah penduduk miskin perkotaan lebih banyak

Persentase Penduduk Miskin di DIY Masih di Atas NasionalIlustrasi bangunan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jumlah penduduk miskin secara absolut di DIY paling banyak terdapat di daerah
perkotaan. Berdasarkan hasil Susenas Maret 2023, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan DIY tercatat sebanyak 312,83 ribu orang. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan yang banyaknya 135,63 ribu orang.

Sementara itu, secara persentase, penduduk miskin di perdesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan. Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di perdesaan tercatat sebanyak 13,36 persen. Dengan demikian, secara rata-rata terdapat sekitar 13 hingga 14 penduduk miskin di antara 100 orang penduduk yang ada di perdesaan. Sementara itu, pada waktu yang sama, persentase penduduk miskin di perkotaan adalah sebesar 10,27 persen.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Tertinggi di Jawa, Warga Jogja ternyata Rajin Nabung

3. Sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan

Persentase Penduduk Miskin di DIY Masih di Atas NasionalIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022–Maret 2023 di DIY antara lain pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 sebesar 5,31 persen (year-on-year/YoY). Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan kondisi enam bulan sebelumnya, dimana perekonomian DIY mengalami pertumbuhan sebesar 6,20 persen (YoY).

Kemudian, Iinflasi selama Maret 2022–Maret 2023 sebesar 6,11 persen. Sementara itu inflasi selama September 2021–September 2022 sebesar 6,81 persen. Selain itu juga Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 102,14 persen, menunjukkan adanya kenaikan sebesar 4,08 persen poin dibandingkan NTP bulan September 2022.

Neraca perdagangan pada Maret 2023 juga mengalami surplus US$28,3 Juta. Di mana nilai ekspor sebesar US$41,6 Juta dan nilai Impor sebesar US$13,3 Juta. Lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2023 sebesar 3,58 persen menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,48 persen poin dibandingkan Agustus 2022. Penurunan TPT terjadi di perkotaan sebesar 0,88 persen poin. Sebaliknya di perdesaan, TPT mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen poin.

Baca Juga: Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIY

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya