TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

GKR Hemas Ingatkan Warga Cangkringan untuk Tak Menambang Pasir Merapi

Cangkringan adalah salah satu sumber air penting di DIY

GKR Hemas saat melakukan kunjungan dan bakti sosial di wilayah Kapanewon Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta pada Minggu (21/11/2021). (Dok. istimewa)

Sleman, IDN Times - GKR Hemas kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penambangan pasir di wilayah Cangkringan, Sleman. Hal ini lantaran, Cangkringan menjadi salah satu sumber air yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bapak-bapak dan ibu- ibu, saya titip ya. Tanah di sini jangan ditambang. Cangkringan itu salah satu wilayah sumber air (provinsi) DIY," ungkap GKR Hemas saat melakukan kunjungan dan bakti sosial di wilayah Kapanewon Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta pada Minggu (21/11/2021).

Baca Juga: Sri Sultan HB X Tutup 14 Penambangan Pasir Ilegal Merapi  

1. Harus mampu amankan wilayah dari dampak kerusakan

Ilustrasi penambangan pasir. (IDN Times/Wayan Antara)

Di dalam kesempatan yang sama, Penghageng Kawedanan Panitikismo GKR Mangkubumi mengatakan, lurah harus mampu mengamankan wilayahnya dari dampak kerusakan akibat penambangan pasir secara sembrono.

"Jika masyarakat ingin mempergunakan (tanah milik Keraton), baik untuk sosial maupun penguatan ekonomi, monggo. Tapi ya harus melalui prosedur," katanya.

2. Pemanfaatan tanah SG harus lebih baik

GKR Hemas saat melakukan kunjungan dan bakti sosial di wilayah Kapanewon Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta pada Minggu (21/11/2021). Dok: istimewa

GKR Mangkubumi menjelaskan, sebagai Daerah Istimewa, Yogyakarta memiliki sejumlah aset berupa tanah yang dikenal sebagai sultan ground (SG). Pengelolaan aset yang tersebar hampir di seluruh wilayah itu, dikatakan GKR Mangkubumi ke depan harus lebih baik. Di mana pemanfaatan SG untuk kepentingan masyarakat sekitar lokasi tanah semestinya melalui prosedur yang lebih baik agar tidak rusak.


"Jika untuk bertani, berkebun, beternak dipersilakan. Asal jangan dirusak," terangnya.

Baca Juga: Pakar: Saatnya Perbaiki Tata Kelola Tambang Pasir Merapi

Berita Terkini Lainnya