Cerita Dua Orang Pahlawan Susur Sungai Sempor, Menolong Puluhan Anak
Terima kasih Mbah Diro dan Mas Kodir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Tragedi susur Sungai Sempor masih meninggalkan duka yang mendalam. Banyak siswa menjadi korban hanyut di sungai dan akhirnya ditemukan 10 siswa di antaranya tidak bernyawa.
Di balik kejadian tersebut, terdapat dua tokoh yang berperan dalam penyelamatan siswa-siswi SMP N I Turi. Kedua orang tokoh tersebut yakni Sudiro atau yang akrab dipanggil Mbah Diro dan Sudarwanto atau Mas Kodir. Keduanya merupakan warga Donokerto, Turi, Sleman.
Baca Juga: Dua Pembina Pramuka Jadi Tersangka Baru Kasus Susur Sungai Sempor
1. Mendengar anak menangis dan teriak
Usia Mbah Diro tergolong cukup tua, sudah mencapai kepala tujuh. Meski demikian nyalinya untuk terjun ke sungai dan menggendong anak-anak yang telah hanyut patut diacungi jempol. Bahkan saat menolong, dia tak menghiraukan kakinya yang berdarah-terkena batu.
Mbah Diro bercerita, saat kejadian dirinya berada di dekat rumahnya. Saat itu anaknya pulang dan berkata ada anak-anak pramuka yang sedang membutuhkan pertolongan. Benar saja, saat sudah berada di lokasi, banyak anak yang sudah hanyut dan berteriak meminta pertolongan.
"Awalnya saya tahu ada anak pramuka, saya berpikir suasana seperti ini kok main di sungai. Tapi saya gak berani bilangin. Saya langsung lari ke sungai bertemu dengan Mas Kodir, yang sedang menolong anak-anak yang panik. Saya berusaha menjauhkan mereka dari sungai, karena air semakin deras," ungkapnya sesuai menerima penghargaan dari Kemensos RI, pada Selasa (25/2).
Baca Juga: Pasca Tragedi Sungai Sempor, Pengelola Keluhkan Pembatalan Kunjungan