TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

128 Usaha Pariwisata Sleman Sudah Kantongi Sertifikat CHSE

Desa wisata juga didorong ajukan sertifikat CHSE

Protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environment Sustainability). (IDN Times/Larasati Rey)

Sleman, IDN Times - Sebanyak 128 destinasi dan usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Sleman telah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment). Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono menjelaskan, sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut menjadi pedoman bagi para pelaku di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Merapi Park Sleman Mulai Dibuka untuk Umum, Saatnya Jelajah Dunia 

1. Terdiri dari destinasi dan usaha pariwisata

Uji coba pembukaan Tebing Breksi. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Suparmono menjelaskan, di Sleman sendiri yang telah mengantongi sertifikat CHSE bukan hanya destinasi wisata, namun juga usaha hotel, restoran, dan yang lainnya. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menurutnya Sleman terhitung bagus, lantaran telah menyumbang sekitar 40 persenan sertifikat CHSE dari total keseluruhan di DIY.

"Sleman bagus. Di DIY baru 320 sekian, jadi kalau Sleman terhadap DIY sudah 40 persenan," ungkapnya pada Minggu (26/9/2021).

2. Dorong desa wisata segera urus CHSE

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono. IDN Times/Siti Umaiyah

Namun demikian, ketika melihat desa wisata yang ada di Sleman, saat ini baru ada 1 desa wisata yang telah mengantongi sertifikat CHSE. Untuk itu, ke depan Dispar Sleman akan terus mendorong desa wisata agar semakin banyak yang mengantongi sertifikat CHSE.

"Sejauh yang di catatan kami baru satu, Desa Wisata Grogol. Yang lain sedang berproses. Ke depan kita dorong supaya cepat, karena nanti syarat ke depan harus ada CHSE," jelasnya.

Baca Juga: Benarkah Banyak Destinasi Wisata di Yogyakarta Sudah Buka?

Berita Terkini Lainnya