Wali Murid SD di Kalasan Ajukan 2 Tuntutan dalam Mediasi
Mediasi dugaan intimidasi dilakukan di kantor Disdik Sleman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman, mencoba menyelesaikan masalah dugaan kasus intimidasi di salah satu SD Negeri di Kalasan. Disdik Sleman mempertemukan wali murid yang mengaku mendapat intimidasi dengan pihak sekolah, di Kantor Disdik Sleman, Kamis (3/11/2022).
Kepala Disdik Sleman, Ery Widaryana, mengatakan pertemuan kedua belah pihak yang berselisih ini untuk menyelesaikan dugaan intimidasi, yang diduga ada miskomunikasi. Diharapkan masalah juga bisa selesai dan tidak sampai mengganggu pembelajaran siswa. Namun, dalam mediasi tersebut, perwakilan wali murid yang menjadi korban intimidasi mengajukan dua tuntutan.
Baca Juga: Ngaku Diintimidasi Sekolah, Wali Murid SDN di Kalasan Lapor Ombudsman
1. Masalah proposal
Munculnya dugaan intimidasi tidak lepas dari sebuah proposal untuk pembangunan prasarana sekolah. Hingga akhirnya proposal ini ditangguhkan terlebih dahulu.
Ery menyebut terkait sumbangan memang ada aturan khusus. "Tidak mengikat sumbangan ini harusnya. Seandainya tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Harus transparan dan dimusyawarahkan. Kami mengharap kegiatan belajar mengajar juga bisa berjalan normal," ujar Ery.
Sementara, terkait PJ kepala sekolah memang akan ada pengganti, namun ada proses untuk penggantian kepala sekolah itu. Untuk komite sekolah, juga akan dikoordinasikan, karena komite merupakan kewenangan dari pihak sekolah.
Baca Juga: Dugaan Intimidasi Wali Murid SD di Kalasan, Disdik Sleman akan Mediasi