TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIY

Pandemi turut berdampak pada tenaga kerja

ilustrasi sarjana (pexels.com/Pixabay)

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mencatat pengangguran di DIY pada Februari 2023 paling banyak dari golongan sarjana.

Dari jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 79,91 ribu orang, 4,91 persennya merupakan lulusan perguruan tinggi. Angka sarjana yang menganggur tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Februari 2022, yang tercatat 4,04 persen.

"Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Februari 2023, TPT untuk perguruan tinggi paling tinggi di antara tingkat pendidikan lainnya sebesar 4,91 persen," ujar Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, Jumat (5/5/2023).

1. Pengangguran berdasar jenjang pendidikan

Ilustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

TPT tertinggi kedua yaitu pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 4,54 persen diikuti jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 3,93 persen. Selanjutnya, lulusan DI, DII, dan DIII sebanyak 3,04 persen.

Sementara TPT paling rendah adalah pada jenjang SMP sebesar 2,16 persen. Hal ini masih terjadi permasalahan titik temu antara penawaran tenaga kerja. "Terutama pada tingkat pendidikan SMA maupun SMK dan perguruan tinggi, sementara untuk pendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja," kata Herum.

Baca Juga: Triwulan I 2023, Pertumbuhan Ekonomi DIY Tertinggi se-Jawa

2. Pandemi berdampak pada tenaga kerja

ilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Herum juga menyinggung, selama tiga tahun dalam situasi pandemi COVID-19, berbagai permasalahan timbul tidak hanya masalah kesehatan namun berbagai aspek kehidupan. Kondisi seperti itu berdampak pada dinamika ketenagakerjaan tidak hanya terjadi di DIY tetapi di seluruh wilayah.

"Tidak hanya berdampak terhadap pengangguran, penduduk usia kerja juga turut terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Kondisi saat ini sudah berangsur pulih sehingga dampak yang dirasakan semakin berkurang. Namun demikian dampak pandemi belum sepenuhnya hilang," ungkap Herum.

Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat COVID-19, DIY Tunggu Arahan Pusat

Berita Terkini Lainnya