TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amukti Zamrud Nuswantara Teguhkan DIY sebagai Perekat Keberagaman

Diikuti pelajar dan mahasiswa berbagai daerah

Pentas Seni Budaya Nusantara Tahun 2022 dengan tajuk Amukti Zamrud Nuswantara, di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (1/12/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi tujuan banyak orang dari berbagai daerah untuk menimba ilmu. Tidak hanya duduk di bangku sekolah atau kampus, mereka juga menjalin interaksi dengan orang dari berbagai daerah dan masyarakat DIY sendiri.

Sebagai upaya merekatkan hubungan antar warga dari berbagai daerah itu, Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY menggelar Pentas Seni Budaya Nusantara Tahun 2022 dengan tajuk Amukti Zamrud Nuswantara, di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (1/12/2022). Tajuk tersebut memiliki makna mengagungkan keindahan Nusantara yang beraneka budaya kekayaan alamnya.

Baca Juga: Hilangkan Sekat dengan Masyarakat, Pejabat DIY akan Pentas Ketoprak

1. Upaya menggalang toleransi

Pentas Seni Budaya Nusantara Tahun 2022 dengan tajuk Amukti Zamrud Nuswantara, di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (1/12/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pentas Seni Budaya Nusantara Tahun 2022 mempersembahkan penampil adat 34 provinsi Indonesia. Kegiatan ini diikuti pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah. Acara ini menjadi media, kesempatan untuk bisa lebih merekatkan hubungan.

"Bisa lebih guyub, bisa lebih toleran. Saling memahami, paling tidak menjaga diri lebih aman dan nyaman. Membangun pemahaman bersama, terkait etnis dan budaya," ujar Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi.

2. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat

Ilustrasi toleransi beragama. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dian menyebut kegiatan ini memang dilatarbelakangi dengan adanya keanekaragaman suku, budaya, agama, ras, dan golongan serta menganut prinsip nilai-nilai kebersamaan yang terdapat dalam dasar Negara Pancasila. Sehingga dengan kegiatan ini, tidak hanya muncul kedekatan antar mahasiswa, tetapi juga terbangun kedekatan dengan warga Yogyakarta.

"Lebih terkoneksi, membangun hubungan juga dengan masyarakat. Kita mencoba mengenalkan semua mahasiswa di Yogyakarta, kepada masyarakat. Sehingga jika terjadi sesuatu bisa enak juga komunikasinya," ujar Dian.

Baca Juga: 9 Tahun Target Pajak di Jogja Tak Tercapai, Bagaimana Tahun Ini?      

Berita Terkini Lainnya